Oleh: Tika Harnita Harahap, S. Kep., Ns. & Dr. Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS. (Program Magister Ilmu Keperawatan F. Kep USU)
Kehamilan merupakan sesuatu yang dianggap sebagai peristiwa terpenting dalam kehidupan seorang wanita, dan juga dapat menjadi salah satu peristiwa hidup yang paling menegangkan terlepas dari jenis kehamilan ataupun hasilnya.
Pada ibu hamil kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang paling umum terjadi (Hasani et al., 2021).
Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir yang berlebih dan juga sasarannya tidak jelas, dapat menimbulkan gejala emosional, kognitif, perilaku dan juga fisik yang merupakan suatu tanggapan seseorang terhadap rangsangan internal maupun eksternal (Wardani et al., 2018).
Baca Juga: Jangan Konsumsi Makanan Hasil Rekayasa Genetika, dr Zaidul Akbar: Ngeri Banget Loh!
Ada beberapa faktor – faktor yang dapat menimbulkan munculnya rasa cemas terhadap ibu hamil antara lain kurangnya informasi ibu terhadap suatu kelainan, kurangnya suport dari keluarga, ekonomi, stress yang bersumber dari lingkungan, tingginya frekuensi mual dan muntah yang terjadi atau keadaan fisik ibu hamil yang buruk, usaha dalam menyesuaikan diri atas kehamilannya baik akan fisik ataupun psikososialnya, dan juga informasi yang berkaitan terhadap pengalaman proses persalinan yang menakutkan (Nasir, 2015).
Kecemasan yang dirasakan oleh ibu hamil dalam menjalankan proses persalinan yang tidak mampu diatasi dapat menyebabkan terjadinya ketegangan, menghambat terjadinya relaksasi tubuh, menimbulkan terjadinya kelelahan hingga dapat berpengaruh terhadap keadaan janin didalam kandungan ibu.
Keadaan ini dapat menimbulkan otot – otot didalam tubuh menjadi menegang, dan yang paling utama adalah otot – otot di jalan rahim yang ikut menjadi mengkaku dan juga mengeras yang akhirnya mampu mengakibatkan sulitnya melakukan pembukaan jalan lahir.
Baca Juga: 3 Cara Minum Air Putih dengan Benar, dr Zaidul Akbar: Kurangi Minum Es, Ginjal Bisa Bermasalah
Selain itu, emosi tidak stabil dapat memperburuk rasa sakit yang dirasakan. Dalam menghadapi proses persalinan, ibu hamil sangat butuh akan keaadaan yang tenang agar persalinan yang akan dihadapi dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan.
Dalam meminimalisir tingkat kecemasan pada ibu hamil yang akan menjalankan proses persalinan perlu diberikan terapi nonfarmakologi.
Terdapat beberapa terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk mengurangi kecemasan dengan dampak yang minimal dari terapi nonfarmakologi (pengobatan tanpa menggunakan obat – obatan) ini dibandingkan dengan terapi farmakologi (pengobatan menggunakan obat – obatan).
Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan yaitu secara nonfarmakologi dengan menggunaka teknik relaksasi nafas dalam.