“Kami harus menjaga kestabilan biaya produksi, mengingat banyak smelter yang tutup akibat kesulitan mengelola biaya operasional,” ujarnya. Rencana tersebut mencerminkan upaya Mind ID untuk menjadi lebih adaptif dalam menghadapi dinamika pasar global yang terus berubah.
Menariknya, Dilo juga menyinggung transisi energi yang sedang dipersiapkan.
“Kami telah memikirkan transisi ke energi hijau. Kebutuhan energi Indonesia untuk tahun 2029 diperkirakan mencapai 5 gigawatt, dan kami berharap dapat memenuhi kebutuhan ini dari sumber energi sendiri,” ungkapnya.
Ini menunjukkan komitmen Mind ID tidak hanya untuk keberlanjutan ekonomi, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan.
Peluang Hilirisasi: Meningkatkan Nilai Ekonomi
Baca Juga: Google Bangun 7 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk Dukung AI
Ahmad Heri Firdaus, seorang pengamat dari INDEF, turut menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Mind ID harus berada di garda terdepan dalam memajukan hilirisasi mineral. Banyak potensi yang belum tergali di daerah lain,” katanya.
Ahmad menjelaskan pentingnya memilih produk hilirisasi yang kompetitif untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Baca Juga: Ini Penampakan iPad Mini Terbaru dengan Chip A17 Pro dan Apple Intellegence
“Substitusi impor perlu didorong melalui hilirisasi. Kita harus berani memulai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada impor,” tegasnya.
Harapan untuk Masa Depan yang Cerah
Dengan adanya sosialisasi ini, Mind ID berharap dapat membangun kolaborasi yang erat dengan media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan positif mengenai industri pertambangan.