Jokowi Sebut Dunia Sedang Tak Baik, Ini Tantangan Berat Prabowo-Gibran Hadapi Perubahan Iklim: Mampukah Energi Terbarukan Jadi Solusi?

photo author
- Minggu, 3 November 2024 | 10:47 WIB
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada Kamis 24/10/2024. (Realitasonline.id/Dok)
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada Kamis 24/10/2024. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id  - JAKARTA | Presiden Prabowo Subianto telah menempatkan ketahanan energi melalui pemanfaatan energi bersih sebagai salah satu prioritas utamanya, saat menyampaikan pidato pelantikannya di Gedung MPR, Minggu 20/10/2024 lalu.

Prabowo mengingatkan ketergantungan sumber energi dari luar negeri menjadi ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.

"Kalau terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit akan kita dapat sumber energi dari negara lain, oleh karena itu, kita harus mampu swasembada energi," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Baca Juga: Tom Lembong Tuai Sorotan Usai Jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Begini Sorotan Netizen hingga Kedekatannya dengan Jokowi

Namun, lambatnya pengembangan dan investasi energi bersih di Indonesia dalam lima tahun terakhir menjadi tantangan serius bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Oleh sebab itu, percepatan transisi energi berkeadilan dan pencapaian target emisi nol bersih (net zero emissions / NZE) di Indonesia, memerlukan komitmen kebijakan yang lebih kuat serta peningkatan ambisi iklim.

Lantas, bagaimana langkah percepatan menuju emisi nol bersih di Indonesia? Berikut ini komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060 mendatang:

Komitmen Pemerintah RI Mencapai NZE Tahun 2060

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menegaskan komitmen pemerintah untuk mencapai target NZE pada tahun 2060, atau bahkan lebih cepat.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menyatakan pengurangan emisi menuju NZE 2060 ditargetkan mencapai 93 persen dari skenario Business as Usual (BaU).

Baca Juga: Senyum Tom Lembong Usai Jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Ternyata Pernah Ngaku Nyesel Jadi Mendag di Era Jokowi

Target ini akan dicapai dengan memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan serta menerapkan program efisiensi energi.

"Kita ingin mengurangi emisi sampai 93 persen dan untuk mengoptimalkan sumber energi terbarukan untuk suplai energi dan memenuhi permintaan energi nasional," kata Eniya di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, pada Kamis, 5 September 2024.

Dirjen EBTKE itu mengaku telah menyusun peta jalan menuju NZE 2060 yang mencakup program dan rencana aksi untuk mengelola suplai dan permintaan energi hingga 2060.

Peta jalan tersebut terdiri dari berbagai strategi nasional yang dirumuskan bersama para pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X