Jokowi Sebut Dunia Sedang Tak Baik, Ini Tantangan Berat Prabowo-Gibran Hadapi Perubahan Iklim: Mampukah Energi Terbarukan Jadi Solusi?

photo author
- Minggu, 3 November 2024 | 10:47 WIB
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada Kamis 24/10/2024. (Realitasonline.id/Dok)
Diskusi Penyampaian Rekomendasi Energy Transition Policy Development Forum untuk Pemerintahan Baru dalam Transisi Energi di Jakarta pada Kamis 24/10/2024. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Aduh! Pejabat status Plt di RSUD dr Fauziah Bireuen Tidak Boleh Menerima Uang Jasa

Perubahan Iklim: Tantangan Strategis Bangsa Indonesia 2024-2029

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pada 7 Oktober 2023, tentang tantangan ke depan itu bukan semakin ringan, tetapi semakin berat.

"Dunia sedang tidak baik-baik saja. Ada perang, perubahan iklim, krisis pangan," tulis pernyataan Jokowi dalam buku visi dan misi Prabowo-Gibran.

Oleh sebab itu, Prabowo dan Gibran mempertimbangkan tantangan strategis yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia, salah satunya terkait perubahan iklim.

Perubahan iklim disebut Prabowo-Gibran sebagai tantangan strategis yang dihadapi dalam 5 tahun ke depan.

Menurut penjelasannya, September 2023 adalah perubahan iklim terpanas dalam catatan sejarah bumi.

"Perubahan iklim bisa menyebabkan kekeringan dan hujan ekstrem yang menurunkan produksi pangan, meningkatkan kerawanan pangan, meningkatkan harga pangan, serta mengancam keselamatan jiwa," ungkap pernyataan dalam buku visi misi Prabowo-Gibran.

Swasembada Energi Masuk Program Prioritas Prabowo-Gibran

Dalam buku visi dan misi Prabowo-Gibran itu, Indonesia berpeluang menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bio-avtur dari sawit.

Selain itu, dapat juga memproduksi bioetanol dari tebu dan singkong, serta energi hijau lainnya dari angin, matahari, dan panas bumi.

"Pada tahun 2029 dengan sumber daya alam yang ada, sangat optimis program biodiesel B50 dan campuran ethanol E10 akan dapat tercapai," tutup penjelasan dalam buku visi dan misi Prabowo-Gibran.

Berkaca dari hal itu, lembaga think tank di Indonesia turut menyumbang pikiran atas problem energi terbarukan dengan menggelar diskusi bertajuk ‘Memimpin Perubahan: Transisi Energi dan Emisi Nol Bersih dalam Pemerintahan Prabowo Gibran 2025-2029’ di Jakarta, pada 24 Oktober 2024.

Diskusi ini diikuti oleh Climateworks Centre, Centre for Policy Development (CPD), Institute for Essential Services Reform (IESR), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), International Institute for Sustainable Development (IISD), dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), yang tergabung dalam Energy Transition Policy Development (ETP) Forum.

Direktur CPD, Guntur Sutiyono membuka kegiatan diskusi ini dengan menyampaikan sejumlah rekomendasi transisi energi Indonesia untuk pemerintahan Prabowo Gibran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X