Baca Juga: Layanan Kereta Api Jadi Kacau Usai Seorang Masinis di Prancis Akhiri Hidup Saat Bertugas
Selain membangun jalan, Ferry juga dikenal atas kontribusinya dalam membangun fasilitas lain di kampung halamannya.
Ketua RT 01/RW 16, Yuda Prasetyo, mengungkapkan bahwa Ferry turut membantu membangun masjid, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), dan lapangan sepak bola.
“Sejak dulu Pak Ferry memang dikenal dermawan. Ia tidak hanya membangun jalan, tetapi juga berbagai fasilitas umum untuk memajukan desa,” ujar Yuda.
Ferry sendiri memilih untuk tidak banyak disorot media. Baginya, tujuan utama dari semua upaya ini adalah untuk memajukan desanya agar warga dapat menikmati fasilitas yang lebih baik.
Aksi inspiratif Ferry pertama kali viral melalui unggahan akun TikTok Karang Taruna Tunas Muda.
Dalam unggahan tersebut, warga membagikan proses pembangunan jalan yang memakan waktu hingga tujuh tahun. Video itu juga menyindir pemerintah desa yang dinilai kurang peduli terhadap infrastruktur setempat.
“Semua dana pembangunan 100 persen berasal dari keluarga Pak Ferry. Warga secara bergiliran melakukan kerja bakti dan menyediakan konsumsi untuk pekerja,” bunyi keterangan pada unggahan tersebut.
Unggahan itu memicu perdebatan di media sosial, dengan banyak netizen menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan warga.
Beberapa komentar bahkan menyarankan agar pejabat setempat merasa malu dan lebih peduli terhadap pembangunan fasilitas umum.
Dengan jalan desa yang kini telah dibangun, warga Dusun Segelan dapat menikmati akses yang lebih nyaman.
Yuda Prasetyo menyampaikan bahwa rencana ke depan adalah merampungkan pengecoran seluruh jalan di desa secara bertahap.
“Warga sangat bersyukur. Sekarang bepergian jadi lebih nyaman. Pak Ferry memang menginspirasi kami semua,” tutur Yuda.