Realitasonli.id - Jakarta | Prinsip Utama Pemuda Panca Marga (PPM) "Tanhana Darma Mangrwa" yang berarti “Tidak ada pengabdian mendua. Teguhkan Solidaritas, Idealisme, dan Patriotisme".
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum PPM Patriani Paramita Mulia ketika bertidak sebagai inspektur upacara (Irup) peringatan HUT ke 44 PPM di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Rabu (22/01/2025).
Ketika Pemuda Panca Marga (PPM) memperingati hari ulang tahun ke-44 ini berlangsung dengan penuh khidmat dan turut didampingi Wakil Ketua Umum Wawan Rachmatoellah, Ketua Harian Deparnas Andi Surya Wijaya, anggota Deparnas sekaligus mantan Ketua Umum Joesoef Faisal, dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Nasional Yoga Santosa.
Baca Juga: Satker Kejati Sumatera Utara Raih Predikat Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2024 dari Kemen PAN RB
Seusainya upacara Ketua Umum PPM Patriani Paramita Mulia menjelaskan kembali kepada wartawan bahwa pentingnya mengenang jasa para pahlawan dan melanjutkan perjuangan mereka untuk mengingatkan tentang prinsip utama PPM, yakni Tanhana Darma Mangrwa, yang berarti “tidak ada pengabdian mendua.”
“Pesan kami jelas, PPM harus selalu bersatu dan meneruskan program pemerintah. Kita harus mengesampingkan ego dan menyatukan perbedaan, ” tegas Ketua umum PPM, Patriani Paramita Mulia.
Patriani juga menyoroti tantangan, zaman, termasuk kemajuan teknologi yang pesat. Namun, ia menekankan bahwa perubahan tersebut bukan hambatan, melainkan peluang.
“Teknologi adalah alat untuk mempermudah kita meneruskan perjuangan pahlawan. Selama kita berpegang pada jiwa kebangsaan dan prinsip Tridharma Bakti yakni solidaritas, idealisme, dan patriotisme, kita pasti bisa menghadapi segala tantangan,” ujarnya dengan tegas.
Baca Juga: Meningkatkan Produktivitas Hasil Lebih Baik, Kebun Kuala Madu Siap Genjot
Hal lebih penting diingatkan kepada seluruh angota adalah, dalam menjaga identitas Indonesia di tengah globalisasi. “Kemajuan zaman, mulai dari komputer hingga AI, tidak boleh membuat kita melupakan identitas bangsa,” jelas Patriani Paramita Mulia.
Sebelumnya dalam siaran video resmi yang diunggah pada peringatan tersebut, Patriani menyampaikan pidato yang menegaskan komitmen organisasi untuk terus menjaga persatuan, membangun bangsa, dan mendukung kesejahteraan para veteran.
“Pemuda Panca Marga tidak bisa dilepaskan dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Sebagai anak cucu veteran, kami bertugas melanjutkan perjuangan mereka, menjaga kemerdekaan Indonesia, serta memajukan bangsa dan menyejahterakan para veteran,” ujar Patriani di hadapan para anggota dan undangan.
Ia mengingatkan pentingnya memahami sejarah dan asal-usul PPM sebagai satu-satunya organisasi masyarakat yang dibina langsung oleh LVRI. “PPM lahir dari Kongres Keempat LVRI dan mengemban misi untuk menjadi wadah berhimpun bagi anak cucu veteran. Dengan landasan sejarah ini, kita harus patuh dan tunduk pada AD/ART PPM,” ujar Ketua Umum Pemuda Panca Marga dengan tegas.
Dalam pidatonya, Patriani mengajak seluruh anggota PPM untuk berpegang pada prinsip Tanhana Dharma Mangrwa, yang berarti “tiada pengabdian yang mendua.” Ia menyebutkan bahwa pengabdian PPM harus diarahkan kepada negara, bangsa, keluarga veteran, dan masyarakat luas.