Jelang Lebaran, KPPU Catat Sejumlah Komoditas Naik, Stok Menipis

photo author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 15:35 WIB
Harga komoditas pangan, beras, basang nerah dan tomat sebabkan Siantar Inflasi  (Realitasonline.id/SS)
Harga komoditas pangan, beras, basang nerah dan tomat sebabkan Siantar Inflasi (Realitasonline.id/SS)

Realitasonline.id - Jakarta | Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kembali melakukan survei pemantauan komoditas pangan di pasar tradisional dan pasar modern menjelang Hari Raya Idul Fitri. Survei ini bertujuan untuk memastikan bahwa dinamika harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tetap dalam kondisi yang wajar.

KPPU menerangkan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami kenaikan harga, tapi hampir keseluruhan stok komoditas tersedia di pasar. Dua komoditas, yakni cabai rawit dan bawang putih, mengalami kenaikan yang signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia.


Kenaikan ini dinilai wajar sebagai dampak dari tingginya permintaan atas komoditas pangan jelang Hari Raya Idul Fitri dan belum ditemukan adanya indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam pemasokan komoditas tersebut.


Survei dilakukan di pasar modern dan tradisional berlokasi di 7 Kantor Wilayah KPPU, yaitu di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta. Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadhan.

Baca Juga: Apa itu Trading Halt di Pasar Modal? KPPU Sebut Dapat Memanipulasi Harga Saham


Survei tersebut mencatat beberapa fakta berikut:


1. Harga beras medium tertinggi tercatat di Samarinda (Rp14.400/kg), sementara harga terendah
ada di Lampung (Rp13.216/kg). Di pasar modern, beberapa daerah mengalami kekosongan stok beras medium. Untuk beras premium, harga relatif stabil dengan kisaran Rp14.900 – Rp15.916/kg, dengan harga tertinggi di Surabaya (Rp15.795/kg) dan harga terendah di Lampung serta Bandung (sesuai HET).


2. Harga telur ayam di pasar tradisional di Bandung, Makassar, dan Samarinda. Harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp32.150/kg) dan terendah di Surabaya (Rp27.050/kg). Di pasar modern, harga telur berkisar antara Rp25.900 – Rp40.666/kg, dengan harga tertinggi di Makassar dan terendah di Yogyakarta. 


3. Harga daging ayam tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp42.250/kg), sedangkan harga terendah berada di Makassar (Rp31.250/kg). Stok daging ayam terpantau cukup di pasar tradisional dan modern.

Baca Juga: Perkuat Data Persaingan dan Kemitraan, KPPU Kanwil I Kunjungi BPS Sumut: Statistik yang Valid Dibutuhkan


4. Harga daging sapi di pasar tradisional berkisar antara Rp120.000 – Rp168.600/kg, tertinggi di Samarinda dan terendah di Surabaya. Di pasar modern, harga antara Rp131.450 – Rp156.583/kg. Stok daging sapi tetap tersedia di semua wilayah survei.


5. Harga bawang putih di seluruh pasar tradisional melampaui HAP, dengan harga tertinggi di Makassar (Rp47.500/kg). Di pasar modern, harga tertinggi tercatat di Samarinda (Rp63.750/kg).


6. Harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga tertinggi di pasar tradisional tercatat di Bandung (Rp52.666/kg). Di pasar modern, harga tertinggi ditemukan di Samarinda (Rp64.950/kg). Stok bawang merah di beberapa wilayah seperti Samarinda dan Yogyakarta dilaporkan menipis.


7. Harga minyak goreng curah dan MinyakKita masih berada di atas HET. Harga minyak goreng kemasan di pasar modern berkisar antara Rp20.258 – Rp29.150/liter.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X