ATR Gandeng 3 Perguruan Tinggi di Pulau Sumatera Laksanakan Proyek RIMBA

photo author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 14:33 WIB
Kementerian ATR BPN melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang menandatangani PKS Swakelola Tipe II dengan 3 Perguruan Tinggi di Gedung Ditjen Tata Ruang Jakarta. (Realitasonline.id/Dok)
Kementerian ATR BPN melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang menandatangani PKS Swakelola Tipe II dengan 3 Perguruan Tinggi di Gedung Ditjen Tata Ruang Jakarta. (Realitasonline.id/Dok)

Realitasonline.id - Jakarta | Kementrian ATR BPN melalui Direktorat Jenderal Tata Ruang gandeng 3 Peguruan Tinggi di Pulau Sumatera dalam pelaksanaan proyek RIMBA (Riau, Jambi, Sumatera Barat).

Hal itu dalam upaya mewujudkan tata ruang yang berkelanjutan dan berpihak pada lingkungan.

Kerja sama ini resmi dituangkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Swakelola Tipe II dengan Universitas Riau, Universitas Andalas, dan Universitas Jambi di Gedung Ditjen Tata Ruang Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga: Soal Pernyataan Dinas BPJ, Plt Kabid Dinas Pendidikan Pemko Binjai Bungkam

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh para pimpinan unit di masing-masing Perguruan Tinggi yakni Dekan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Ketua LPPM Universitas Andalas, dan Kepala LPPM Universitas Jambi, bersama Dirjen Tata Ruang.

Kegiatan ini dihadiri Direktur Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan dan PPAT Iskandar Syah, Sekretaris Ditjen Tata Ruang Reny Windyawati, serta Team Leader PMU RIMBA Barano Siswa Sulistiawan.

Direktur Jenderal Tata Ruang, Suyus Windayana, menegaskan pentingnya kolaborasi ini, khususnya dalam menjaga wilayah masyarakat hukum adat yang berada di koridor ekologis tiga provinsi, yakni Riau, Jambi dan Sumatra Barat.

Baca Juga: BRI Catatkan Portofolio Sustainable Finance Terbesar di Indonesia Senilai Rp796 Triliun, Komitmen Kuat Terapkan ESG

“ Kita harus memastikan bahwa mereka terlindungi secara legal dan diakomodasi dalam kebijakan tata ruang, ” ujar Suyus

Menurutnya, proyek RIMBA sendiri merupakan inisiatif strategis nasional yang berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati dan penataan ruang berbasis lingkungan.

" Tata ruang harus menyeimbangkan kawasan industri dan permukiman dengan kawasan hijau agar pembangunan tetap berkelanjutan dan nyaman bagi seluruh makhluk hidup, ” lanjut Suyus.

Ia menbahkan, dalam kerja sama ini, terdapat tiga fokus utama yang akan dijalankan bersama para akademisi, yakni, desain konektivitas dan jalur migrasi satwa, strategi pemulihan ekosistem gambut dan fasilitasi perencanaan penggunaan lahan secara partisipatif, termasuk solusi bagi permukiman yang belum berizin.

Baca Juga: Kia EV3 2025 Resmi Rilis: SUV Listrik Compact Bergaya Futuristik, Harga Terjangkau dan Fitur Premium untuk Pasar Global

" Selain aspek konservasi, proyek ini juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian, " terangnya.

Direktur Perencanaan Tata Ruang, Nuki Harniati, berharap hasil dari kemitraan ini dapat menjadi dasar kebijakan yang konkret dan relevan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X