Wahyu juga menegaskan bahwa dengan dikerahkannya TNI untuk pengamanan, bukan berarti mengambil alih tugas dari kepolisian.
Baca Juga: Netaly Brand Modest Fashion Asal Bandung Makin Naik Kelas: Ada Peran Rumah BUMN BRI
Menurutnya, masing-masing pihak memiliki bagiannya pada situasi tertentu.
“Kita tidak mengambil alih, tetap sesuai dengan bidang masing-masing, pengamanan internal, bagian-bagian tersebut,” imbuhnya.
“Rekan-rekan dari kepolisian tetap pada lokasi tertentu, pada situasi tertentu, pada kondisi tertentu kita diminta membantu, kita bantu. Kita juga memberikan asesmen,” paparnya.
Baca Juga: 5 Peristiwa Besar yang Mengguncang Info Pasar Kripto di September 2025
Wahyu menambahkan bahwa pengamanan dari TNI ini hanya sementara dan akan dikembalikan pada bagiannya masing-masing.
Ucapan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin soal Pengamanan TNI
Menhan Sjafrie mengakui bahwa dirinya telah menyetujui adanya pengamanan yang dilakukan oleh TNI di area DPR.
Baca Juga: Peran Penting ATR BPN terkait Pengadaan Tanah Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)
“Jadi TNI akan menjaga simbol kedaulatan negara di DPR, jadi saya sudah menyetujui dan panglima akan menindaklanjuti bersama para kepala staf bahwa instalasi DPR akan dijaga oleh TNI,” kata Sjafrie kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 16 September 2025.
Sampai kapan penjagaan dilakukan, Sjafrie hanya menjawab sampai keadaan lebih kondusif.
“Sampai dengan tadi kondusif, lebih kondusif lagi. Terserah penilaian situasi, kalau memang diperlukan kita harus ada di tengah-tengah rakyat,” terangnya.
Gelombang Kritik dari Koalisi Masyarakat Sipil