Rakernas REI 2025, ATR/BPN Tegaskan Untuk Larangan Alih Fungsi Sawah

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 22:21 WIB
Keterangan gambar : Rakernas Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, saat jadi pembicara di hadapan ratusan pelaku industri perumahan, dalam Rakernas REI Tahun 2025, Kamis (4/12/2025).(Realitasonline / Ist)
Keterangan gambar : Rakernas Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, saat jadi pembicara di hadapan ratusan pelaku industri perumahan, dalam Rakernas REI Tahun 2025, Kamis (4/12/2025).(Realitasonline / Ist)

Realitasonline.id - Jakarta | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menekankan pentingnya perubahan pola pengadaan tanah oleh pelaku industri perumahan agar lebih selaras dengan agenda ketahanan pangan nasional.

Pesan itu ia sampaikan saat jadi pembicara di hadapan ratusan pelaku industri perumahan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Realestat Indonesia (REI) Tahun 2025, Kamis (4/12/2025).

Pada Rakernas yang mengusung tema “Propertinomic 2.0: Mengatasi Hambatan dan Percepatan Program Tiga Juta Rumah”, Menteri Nusron hadir didampingi Direktur Jenderal Tata Ruang, Suyus Windayana, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol, Shamy Ardian, Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu, Andi Renald, serta Direktur Pengaturan Pendaftaran Tanah dan Ruang, PPAT dan Mitra Kerja, Ana Anida.

Baca Juga: Polri Bersama Kementerian ATR/BPN Perkuat Kolaborasi Berantas Mafia Tanah.

“ Saya imbau, kalau pengadaan tanah untuk perumahan kalau bisa jangan beli sawah, terutama yang masuk kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), ” ujar Menteri Nusron, dalam acara yang berlangsung di kawasan Ancol, Jakarta.

Pesan yang Menteri ATR/Kepala BPN sampaikan juga merupakan kebijakan nasional yang menempatkan perlindungan lahan pertanian sebagai prioritas strategis pembangunan.

“ Kami dikasih mandat oleh undang-undang dan keputusan kabinet, sawah tidak dialih fungsikan. Kenapa? Ini untuk kepentingan generasi mendatang,” kata Menteri Nusron kepada Ketua Umum REI, Joko Suranto dan seluruh jajaran yang hadir.

Baca Juga: Imam Tantawi Rela Jalan kali dari Pintu Rime Gayo ke Bireuen Demi Obat Istri, Diberikan Makan di Meuligoe Bireuen

Disebutkamnya, Indonesia saat ini membutuhkan penguatan ketahanan pangan, yang salah satunya ditopang oleh keberadaan sawah.

Menteri Nusron mengatakan, penyusutan luas lahan sawah di Indonesia masih terjadi setiap tahun, kisaran antara 60.000 hingga 80.000 hektare per tahun atau sekitar 165 hingga 220 hektare per hari. Angka tersebut diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.

Menurutnya, hilangnya lahan sawah secara masif berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional jika tidak dikendalikan secara serius.

“ Kami ingin menciptakan keseimbangan antara pangan, industri, energi, dan perumahan. Semua harus berjalan beriringan, ” pungkas Menteri Nusron.(RI)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

ATR/BPN Pertahankan Predikat Informatif di 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:15 WIB
X