Realitasonline.id | Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) mengklaim tidak menggusur warga dalam membangun Pabrik smelter.
Diketahuo pabrik itu mengelola hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam, seperti nikel, timah, tembaga, emas, dan perak, di Sulawesi Selatan (Sulsel).
JK membantah tuduhan mengenai penggusuran warga ketika perusahaannya, Kalla Grup, sedang membangun pabrik Smelter di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: 3 Makanan Pinggir Jalan Paling Laris di Kota Medan, Nomor 1 No Debat
"Ada demo seperti dari AMAN, itu lahan sudah dibeli pada 2016, atau 7 tahun yang lalu, semua itu dibeli yang dari pemiliknya, dan yang demo itu ditanya mana surat-suratnya tidak ada," kata JK saat berada di Luwu, Jumat (15/9), dikutip dari CNN Indonesia.
"Kita beda dengan daerah lain yang rakyatnya digusur, kami beli," imbuhnya.
Baca Juga: Inilah 3 Minuman Sehat Khas Kota Medan, Nomor 1 Paling Gampang Dicari
Bahkan ia juga mengkritik praktek pembangunan yang sering kali mengakibatkan penggusuran rumah-rumah warga, seperti yang baru-baru ini terjadi pada proyek strategis negara (PSN) Eco City di Batam.
Selanjutnya, JK menerangkan bahwa tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik Smelter tersebut telah dibeli oleh perusahaannya sejak tahun 2016.
Baca Juga: Rahasia agar Rezeki Lancar, Inilah Bunyi Ayat Seribu Dinar, Ada di Surah At Thalaq Ayat 2 dan 3
Kendati demikian, beberapa kelompok seperti Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) masih menyuarakan protes melalui demonstrasi.
JK menegaskan bahwa tanah tersebut telah dibeli secara sah dari pemiliknya, dan pihak yang melakukan demonstrasi tidak dapat menyediakan bukti kepemilikan lahan.
Ia menyoroti perbedaan pendekatan perusahaan mereka dengan daerah lain di mana rakyatnya digusur, sementara Kalla Grup memilih untuk membeli tanah.
Baca Juga: Rahasia agar Rezeki Lancar, Inilah Bunyi Ayat Seribu Dinar, Ada di Surah At Thalaq Ayat 2 dan 3