Realitasonline.id | Toilet sekolah berbayar Rp500 diprotes Mohammad Arif guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 ini berujung dipindahkan.
Kini mantan guru MAN 1 Pamekasan tersebut telah menjadi sorotan publik.
Pasalnya Mohammad Arif, mantan guru tersebut memprotes kebijakan itu yang mewajibkan siswa harus membayar Rp500 untuk sekali masuk ke toilet.
Baca Juga: Liga 1 PSS Sleman Imbang Atas Madura United 1-1
Menurutnya, kebijakan itu tidak pantas diterapkan pada siswa karena MAN 1 merupakan sekolah negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
"Saya kira ini tidak pantas diterapkan karena sekolah MAN 1 telah dibiayai negara," kata Arif.
Setelah menyuarakan protesnya dalam salah satu kesempatan rapat sekolah, Arif tiba-tiba mendapat surat keputusan mutasi.
Baca Juga: Meriahkan Tobamar Festival 2023, Dua Pelari Binaan PTAR Sabet Juara
Surat tersebut dikatakannya telah disetujui Kepala MAN 1 Pamekasan No'man Afandi dan ditandatangani Kakanwil Kementerian Agama yang dimutasi ke sekolah Miftahul Sudur, di Kecamatan Proppo.
Namun, Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, No'man Afandi mengklaim bahwa kebijakan tersebut adalah bagian dari pembelajaran dan pembentukan karakter siswa.
Baca Juga: Meriahkan Tobamar Festival 2023, Dua Pelari Binaan PTAR Sabet Juara
"Dalam rangka pembelajaran dan pembentukan karakter, kami terapkan untuk sementara kamar mandi laki-laki itu berbayar Rp 500," katanya, dikutip realitasonline.id dari detikNews, Senin (25/9/2023).
"Alhamdulillah setelah itu anak-anak menjadi tertib, tidak menjadikan kamar mandi untuk tempat berlindung (sembunyi)," sambungnya.
Baca Juga: Frustrasi Ditinggal Istri, Warga Pangkalan Brandan Langkat Nekat Bunuh Diri