nusantara

Antisipasi Penularan Pneumonia di Indonesia, Kemenkes Perketat Peningkatan Kewaspadaan terhadap Orang dari China!

Jumat, 1 Desember 2023 | 08:20 WIB
Ilustrasi gambar terserang Pneumonia. (Realitasonline.id/PIXABAY)

Jakarta - Realitasonline.id| Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan Indonesia mengambil langkah "kewaspadaan" terhadap orang dari luar negeri khususnya China bagian Utara terkait gejala yang ditunjukkan seperti batuk dan demam.

Meski Pemerintah Indonesia belum mengambil langkah melarang perjalanan orang dari China bagian utara yang diduga menjadi lokasi klaster pneumonia misterius ke Indonesia, namun peningkatan kewaspadaan tetap diperlukan.

Direktur pencegahan dan pengendalian penyakit menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menegaskan sikap Pemerintah Indonesia tetap mengambil langkah kewaspadaan.

Baca Juga: BNN Asahan Amankan 58 Orang dari Satu Lokasi Tempat Hiburan Malam

"Sesuai rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kita tidak memberlakukan untuk karantina isolasi dari negara-negara yang terjangkit kemungkinan dari China," kata Imran dalam konferensi pers pada Rabu (29/11/2023) lalu.

Kendati demikian, lanjutnya, Kementerian Kesehatan telah memerintahkan semua jajarannya bersiaga mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia.

Melalui Surat Edaran terbaru, Kemenkes akan memperketat pemantauan orang, alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembaya penyakit di pelabuhan, bandar udara, pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.

Baca Juga: Soal Status Tersangka Wamenkumham Eddy Hiariej, KPK Kirim Surat ke Presiden Jokowi

Namun ditegaskan Imran, tidak ada karantina. Tapi peningkatan kewasapadaan.

Imran menjelaskan sejumlah hal mengenai klaster pneumonia tidak terdiagnosis yang ada di China bagian utara yang saat ini menjadi perhatian dunia.

Mengapa disebut pneumonia yang tidak terdiagnosis?

Penyebab penyakit pernapasan klaster di China, baru sekitar 40 - 60 persen yang diketahui.

Oleh karena itu disebut sebagai pneumonia tidak terdiagnosis atau undiagnosed pneumonia, kata Imran.

Baca Juga: Banyak yang Tidak Tahu! Ternyata Ban Hyundai Mobil Sangat Canggih, Cek Kelebihannya

Namun dari temuan awal, penyebabnya paling banyak adalah mycobacterium, kata Imran sembari menjelaskan pneumonia ini disebabkan oleh bakteri apa yang disebut sebagai mycoplasma pneumonia.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB