"Twitter menyenangkan, namun saya putuskan keluar, sampai juga di platform lainnya, maaf Twitter ini bukan untuk saya," tandasnya.
Baca Juga: Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto di Pulangkan Ke Jambi
Selain para artis dan publik figur, sejumlah karyawan juga meninggalkan bahkan menggugat X di pengadilan.
Diketahui bahwa X digugat ke pengadilan karena mengingkari janji soal pembayaran gaji terhadap karyawan.
Gugatan tersebut disampaikan Mark Schobinger kepada Pengadilan Federal San Fransisco.
Baca Juga: KKB di Papua Lakukan Serangan Saat Perayaan Natal, Satu Prajurit Gugur dan Satu Kritis
Schobinger sendiri merupakan seorang direktur senior kompensasi yang terakhir bekerja di X pada Mei lalu.
Gugatan yang dilakukan adalah demi melakukan class action untuk membela para mantan maupun karyawan yang tidak mendapatkan bonus sepanjang 2022.
Schobinger menganggap bahwa media sosial yang sebelumnya dikenal Twitter itu tidak profesional dalam menggaji karyawan.
Baca Juga: Firli Bahuri Ajukan Saksi Baru Dalam Kasus Pemerasan Eks Mentan SYL
Para eksekutif X sudah beberapa kali menjanjikan jaminan terhadap karyawan, namun tidak terpenuhi hingga akhirnya Schobinger melakukan gugatan.
Hakim Distrik AS Vince Chhabria menekankan bahwa tawaran yang diberikan X sebagai bonus merupakan kontrak yang mengikat berdasarkan hukum California.
Pihak X diketahui sempat mengajukan mosi demi menghentikan gugatan terhadapnya, namun hakim menolak mosi tersebut.
Baca Juga: Fim 13 Bom di Jakarta Tayang Besok, Jadi Film Action Indonesia Terbesar !
Dari mosi yang disampaikan, X menilai bahwa janji lisan seharusnya tidak mengikat secara hukum.