Di ujung matanya terlihat menopang air mata, belum sempat jatuh Azri mengusap-usap wajahnya menyadarkan diri bahwa dia mesti kuat.
Anak sekecil ini mesti berkelahi dengan waktu, berdagang lalu setelahnya sekolah.
Kenyataan bahwa sang Ayah terhenti sejenak dari pekerjaannya karena dalam proses pemulihan adalah bagian paling menyakitkan baginya.
Pembeli yang tak tentu ramai tiap harinya pun menjadi nilai tambah bagi ujian dari Sang Maha Kuasa.
“Memang niat membantu Ibu, hari-hari biasa pun habis main sama teman-teman sesekali singgah ke tempat Ibu berdagang menemani Ibu,” ungkapnya sembari sesekali menyahut pembeli lain yang bertanya soalan harga.
Keranjang buah yang tertata di meja itu walau tidak banyak jenisnya tetapi bagus kualitasnya. Ada anggur dengan harga Rp 15 ribu per ½ kilogram, apel harganya Rp 27 ribu per kilogram, buah naga dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram, buah pir seharga Rp 25 ribu per kilogram.
Baca Juga: Kisah Inspiratif! Hidup Keras Sejak Kecil Merintis Usaha Hingga Menjadi Raja Properti Indonesia
Dengan keteguhan hati Azri, penulis berharap ia bisa jadi sosok inspiratif luar biasa yang memiliki semangat juang tinggi.
Azri dapat membuktikan bahwa menjadi seorang anak berbakti bisa dilakukan dengan hal apa saja, termasuk mengorbankan waktu bermainnya.
Meski terbelenggu dalam kesempitan hidup, tak melunturkan minat belajarnya.
Penulis: Tri Puji Astuti dan Tri Pujiati Panggabean