Realitasonline.id - Ya, senyum memang tidak selalu setulus tampilannya. Selain senyum tulus yang menunjukkan kebahagiaan dan ketertarikan, ada juga senyum palsu yang menyembunyikan berbagai macam perasaan dan niat.
Berikut beberapa jenis senyum yang perlu kamu ketahui untuk membaca situasi dan memahami emosi orang yang kamu ajak bicara:
Baca Juga: Penyebab Umum Silent Treatment dalam Hubungan, Jangan Sampai Kamu Salah Satunya!
1. Senyum Ketatapan:
- Bibir tertarik ke belakang dengan kaku, tidak sampai ke mata.
- Seringkali disertai alis yang terangkat atau mata menyipit.
- Menandakan ketidaksenangan, ketidaksetujuan, atau bahkan kemarahan yang tertahan.
2. Senyum Pipi:
- Senyum hanya melibatkan gerakan otot pipi, sehingga hanya sudut bibir yang terangkat.
- Seringkali digunakan untuk menutupi rasa gugup, ketidaknyamanan, atau kebohongan.
Baca Juga: Perhatikan Red Flag Pasangan Sebelum Menikah!! Simak Ini Dia yang Harus Kamu Cek
3. Senyum Duchenne:
- Nama lain dari senyum tulus, melibatkan kontraksi otot mata (otot zygomaticus major) sehingga terbentuk kerutan kecil di sudut mata (kaki gagak).
- Menandakan kebahagiaan dan ketertarikan yang asli.
4. Senyum Sosial:
- Sering digunakan dalam situasi formal atau saat berinteraksi dengan orang yang tidak terlalu dikenal.
- Tidak selalu mencerminkan perasaan yang sebenarnya, lebih sebagai bentuk basa-basi atau keramahan.
Baca Juga: Penyakit Kronis! Ini Cara Menghadapi Silent Treatment dengan Sehat
5. Senyum Lipatan Hidung:
- Sudut bibir terangkat dan terbentuk lipatan kecil di kedua sisi hidung.
- Menandakan perasaan senang, tertarik, atau terhibur.
Tips mengenali senyum palsu:
- Perhatikan keselarasan gerakan bibir dengan mata. Senyum palsu biasanya hanya melibatkan gerakan bibir, sedangkan senyum tulus melibatkan kontraksi otot mata.
- Amati bahasa tubuh lainnya. Ketidaksesuaian antara ekspresi wajah dan bahasa tubuh bisa menjadi indikasi kebohongan atau ketidaknyamanan.
Baca Juga: Pernah Ngalamin Love Bombing atau Belum Pernah Dengar? Mari Simak Ini Dia Penjelasannya
- Pertimbangkan konteks situasi. Senyum sosial dalam situasi formal umumnya tidak perlu diartikan sebagai ketertarikan personal.
Dengan memahami jenis-jenis senyum dan memperhatikan detail ekspresi serta bahasa tubuh, kamu bisa menjadi lebih peka terhadap emosi orang lain dan membangun komunikasi yang lebih efektif. (TPA)***