Realitasonline.id | Stunting dan gizi buruk adalah dua masalah kesehatan yang sering dijumpai pada anak-anak, terutama di negara-negara berkembang.
Meskipun memiliki beberapa kesamaan, kedua masalah ini memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan Utama:
Stunting:
- Definisi: Kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu panjang, dimulai dari masa dalam kandungan hingga 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK).
- Ciri-ciri: Tinggi badan anak lebih rendah dibandingkan anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal, dan tampak lebih muda dibandingkan teman seusianya.
- Dampak: Menghambat perkembangan otak, meningkatkan risiko penyakit kronis, dan menurunkan prestasi belajar.
Baca Juga: Penyakit Gatal pada Kulit : Kenali Perbedaan Biang Keringat dan Eksim
Gizi Buruk:
- Definisi: Kondisi kekurangan gizi akut yang terjadi dalam waktu singkat.
- Ciri-ciri: Berat badan anak rendah dibandingkan anak seusianya, tubuh terlihat kurus kering, dan otot mengecil.
- Dampak: Melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Cara Mengatasi:
Stunting:
- Pencegahan: Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, pemberian MPASI yang bergizi dan seimbang, serta pemantauan pertumbuhan anak secara rutin.
- Pengobatan: Intervensi gizi spesifik dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi dan kaya mikronutrien.
Gizi Buruk:
- Pengobatan: Pemberian makanan terapeutik yang tinggi kalori dan protein, serta perawatan medis untuk mengatasi komplikasi.
Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk:
- Peningkatan gizi ibu hamil dan menyusui.
- Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Pemberian MPASI yang bergizi dan seimbang.
- Pemantauan pertumbuhan anak secara rutin.
- Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi.
- Pendidikan gizi kepada masyarakat.
Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting dan gizi buruk membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.(Ayaa)***