Di Amerika Serikat, stok minyak mentah diperkirakan turun 2,9 juta barel pada pekan lalu, menurut jajak pendapat awal Reuters pada hari Senin.
Dari sisi permintaan, kekhawatiran terhadap permasalahan ekonomi China juga menekan harga minyak.
Setelah kuartal kedua yang suram, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini semakin kehilangan momentum pada bulan Juli.
Dikarena harga rumah baru turun pada laju tercepat dalam sembilan tahun, output industri melambat, pertumbuhan ekspor dan investasi merosot, dan pengangguran meningkat.
Sementara itu, investor juga menunggu indikasi rencana Federal Reserve AS mengenai keputusan suku bunga berikutnya.
The Fed akan memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada tiga pertemuan tersisa tahun 2024, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters yang mengatakan bahwa resesi tidak mungkin terjadi.
Pejabat Fed Mary Daly dan Austan Goolsbee pada akhir pekan menandai kemungkinan pelonggaran pada bulan September, sementara risalah pertemuan kebijakan terakhir yang dijadwalkan minggu ini akan menggarisbawahi prospek dovish.
Gubernur The Fed Jerome Powell berbicara di Jackson Hole pada hari Jumat, dan investor berasumsi dia akan menyetujui usulan pemotongan suku bunga.
Pemangkasan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman dan dapat meningkatkan permintaan minyak di Amerika Serikat sebagai negara konsumen terbesar minyak di dunia.***