Melambatnya laju ekspansi sektor jasa itu terjadi di tengah puncak perjalanan musim panas, yang mendorong beberapa perusahaan untuk memangkas staf di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya biaya.
Saat ini pasar memantau laporan mingguan stok minyak dari grup industri API, yang tertunda perilisannya karena libur perayaaan Hari Buruh pada hari Senin.
Laporan itu biasanya dijadikan gambaran awal untuk melihat arah permintaan di pasar energi AS, sebelum dirilisnya laporan resmi versi pemerintah oleh badan statistik EIA.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 72 per barel.
"Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 67 per barel," tutup Yoga.***