Realitasonline.id-Tasikmalaya | Seorang pegawai non-aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Ipin Tasripin (42), terkejut ketika mendapati saldo dana pensiunannya mencapai Rp7,8 miliar.
Kejadian ini dialaminya pada Kamis (12/9), saat memeriksa rekening Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) miliknya. Padahal, menurutnya, teman-teman sekantornya hanya menerima dana pensiunan sebesar Rp95.000, sesuai jumlah yang biasa mereka terima setiap akhir kontrak kerja.
Ipin mengungkapkan, beberapa hari sebelum kejadian, saldo DPLK-nya masih nol, sama seperti teman-temannya. Namun, pada Kamis siang, saat memeriksa saldo, dia terkejut melihat angka fantastis yang tertera di rekeningnya.
"Awalnya saya kira cuma Rp7 juta lebih, tapi setelah dicek lagi, ternyata ada Rp7,8 miliar. Saya kaget dan langsung memberi tahu teman-teman," ujarnya pada Jumat (13/9).
Baca Juga: Mengaku Ditahan dan Dianiaya, Wanita Majalengka Diduga Terlibat dalam Kasus TPPO di Makassar
Saldo besar tersebut membuat Ipin merasa bingung dan panik. Ia bahkan mengaku tubuhnya gemetar saat melihat saldo rekeningnya.
Kondisi ini membuatnya merasa tidak enak makan dan minum karena jumlah uang yang terlampau besar. Menurutnya, angka tersebut jauh dari wajar, apalagi saldo pensiunan yang diterima pegawai non-ASN biasanya hanya sekitar Rp95.000 setiap tahun.
Ipin, yang tercatat sebagai peserta DPLK melalui salah satu bank daerah, sempat mencoba mencari tahu alasan di balik saldo miliaran tersebut. Namun, ketika ia mengecek akun DPLK miliknya, tidak ditemukan informasi yang jelas mengenai asal-usul saldo tersebut.
"Saya bingung karena saldo itu tidak bisa dicairkan. Katanya, baru bisa dicairkan saat kontrak kerja habis di bulan Desember," jelasnya.
Kendati begitu, hingga Jumat petang, saldo rekening Ipin masih belum berubah. Dia hanya bisa menunggu sambil terus memantau apakah ada perubahan pada jumlah uang tersebut.
“Ya, saya hanya menunggu saja. Sampai sekarang saldonya masih ada, belum hilang,” kata Ipin.
Ipin pun menantikan kejelasan lebih lanjut dari pihak terkait mengenai dana yang tiba-tiba masuk ke rekeningnya. Saat ini, Ipin memilih untuk tidak melakukan tindakan apapun terkait saldo tersebut hingga ada penjelasan resmi dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Menanggapi kejadian dana pensiun miliaran ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya, Melati Usman, memberikan saran kepada Ipin untuk segera menghubungi pihak DPLK terkait saldo pensiunannya.