Realitasonline.id - Jakarta | Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) kembali menggelorakan semangat kepastian hukum atas tanah melalui pencanangan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) yang digelar serentak di 23 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan nasional ini dipimpin langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid dari Lapangan Bola Desa Candingasinan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pencanangan ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan melibatkan aktif partisipasi masyarakat.
Baca Juga: Fokus Cegah Sengketa Menteri Nusron Wahid Canangkan GEMAPATAS 2025
" GEMAPATAS kali ini dipusatkan di Purworejo dan dipimpin langsung oleh Pak Menteri. Namun semangatnya serentak di 23 Kabupaten/Kota lainnya. Ini gerakan bersama, bukan seremoni, " ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Kementerian ATR/BPN, Harison Mocodompis, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Harison menegaskan, GEMAPATAS bukan sekadar acara simbolis, tetapi ajakan konkret kepada masyarakat untuk menjaga hak atas tanah mereka melalui langkah sederhana: memasang patok batas.
“ Pasang patok itu langkah awal untuk kepastian hukum. Kalau sudah ada batas yang jelas, tak ada lagi sengketa, tak ada lagi saling klaim. Pasang patok, anti cekcok, anti caplok, ” tegasnya.
Baca Juga: Ini Daftar Pejabat Pratama yang Dilantik Bupati Rohil
Menurutnya, pemasangan tanda batas tanah ini diyakini mampu mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab masyarakat terhadap aset tanah yang mereka miliki, sekaligus menciptakan tertib administrasi pertanahan nasional.
“ Melalui GEMAPATAS, kita dorong semangat gotong royong agar masyarakat merasa memiliki tanahnya secara sah dan dilindungi oleh negara, ” tutup Harison. (RI)
Padangsidimpuan, 7 Agustus 2025
Riswandy