Realitasonline.id - Jawa Barat | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mendorong para santri untuk mengambil peran yang lebih luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal itu disampaikan usai Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Rabu (22/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Abah Abu Bakar Rahziz, Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik, Rahmat Sahid, serta Kepala Kantor Pertanahan Kota Bekasi, Heri Purwanto beserta jajaran.
Baca Juga: Gerakan Sadar Zakat, Sekda Abdya Minta Zakat disalurkan Tepat Sasaran
“ Hari Santri ini menandakan bahwa eksistensi dan kontribusi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangat nyata. Ke depan, yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana para santri bisa masuk ke dalam panggung nasional dalam mengisi ruang-ruang ke-Indonesiaan, ” ujar Nusron Wahid.
Menurut Nusron, santri memiliki potensi besar untuk berkiprah di berbagai bidang. Nilai perjuangan dan moralitas yang ditanamkan di pesantren menjadi modal penting dalam membangun bangsa.
“ Baik di jalur politik, birokrasi, civil society, maupun pendidikan, santri harus bisa hadir. Ini yang perlu kita pikirkan bersama, ” tegasnya.
Baca Juga: Pengendara Septor Bonceng 3 Hantam Truk di Humbahas, Seorang Tewas Ditempat
Menteri Nusron menilai sistem pendidikan di pesantren memiliki keunggulan tersendiri karena memadukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan pembentukan akhlak dan integritas.
“ Model pendidikan di pesantren itu kombinasi antara peningkatan SDM yang punya kapasitas tinggi sekaligus berakhlak dan kreatif, " terangnya
Ditambahkannya, banyak pendidikan yang bagus tapi akhlak dan kreativitasnya diragukan. Sebaliknya, ada yang akhlaknya bagus, tapi kapasitasnya kurang. Indonesia membutuhkan SDM yang keduanya bagus, kapabel sekaligus berintegritas,