nusantara

Menteri Nusron Wahid: Santri Berjihad Lewat Karya dan Inovasi

Kamis, 23 Oktober 2025 | 15:27 WIB
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, beri sambutan, saat menjadi pembina Upacara Peringatan HSN 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025).(Foto : Realitasonline / Ist)

Realitasonline.id - Jawa Barat | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengajak seluruh santri di Indonesia untuk meneguhkan tekad menjadi generasi yang menyejahterakan rakyat dan memajukan bangsa.

Hal itu disampaikan Nusron Wahid, saat menjadi pembina Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/10/2025).

Acara tersebut dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Abah Abu Bakar Rahziz, Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik ATR/BPN, Rahmat Sahid, serta Kepala Kantor Pertanahan Kota Bekasi, Heri Purwanto beserta jajaran.

Baca Juga: Nusron Wahid Dorong Santri Berkiprah di Tingkat Nasional

 

“ Santri harus mempunyai tekad mampu menyejahterakan rakyat Indonesia. Santri tidak hanya bertekad mencerdaskan bangsa, tetapi juga memakmurkan bangsa Indonesia, ” tegas Menteri Nusron dalam amanatnya.

Menurutnya, pengakuan terhadap peran besar santri dan kiai dalam perjuangan bangsa harus menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi nyata bagi Indonesia.

Nusron menilai, tantangan santri masa kini bukan lagi mengusir penjajah, melainkan mengisi kemerdekaan dengan karya, inovasi dan kepemimpinan yang membawa kemakmuran bagi umat.

" Ketika keberadaan dan kontribusi santri telah diakui di masa lalu, maka kini tantangannya adalah bagaimana peran kita dalam mengisi 80 tahun Indonesia merdeka. Santri tidak boleh disingkirkan dalam panggung Indonesia. Santri harus bertransformasi dan berkontribusi nyata bagi bangsa, ” ujarnya.

Baca Juga: Gerakan Sadar Zakat, Sekda Abdya Minta Zakat disalurkan Tepat Sasaran

 

Nusron juga mengingatkan, Hari Santri memiliki makna historis yang erat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia menegaskan, peristiwa 22 Oktober 1945 merupakan awal jihad para santri dan kiai yang berpuncak pada perlawanan besar 10 November 1945 di Surabaya.

“ Antara Hari Santri dan Hari Pahlawan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena tidak akan ada perlawanan di Surabaya tanpa jihad para santri dan kiai, ” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB