Interior cabin secara dimensi mungkin lebih besar Hino 200 karena model cabinnya sama dengan Hino 300.
Untuk fitur-fitur kenyamanan, L300 belum dilengkapi pendingin udara, sedangkan Hino 200 sudah dilengkapi pendingin udara (AC).
Hino 200 juga dilengkapi setir yang mudah diatur atau model telescopic steering wheel. Sedangkan setir Mitsubishi L300 modelnya masih fix.
L300 buka tutup jendelanya masih menggunakan engkol, sedangkan Hino 200 sudah menggunakan power window.
Kelebihan yang lain fitur keselamatan. Hino 200 dilengkapi dengan ABS (antilock bringing system) dan vehicle stability control, sedangkan L300 masih belum.
Untuk transmisinya, L300 menggunakan 5 percepatan maju dan 1 mundur dengan tuas transmisi masih model lama nempel di batang setir di bawah lingkar kemudi.
Sedangkan Hino 200 sama-sama 5 percepatan 1 mundur tapi posisi tuas transmisinya ada di sebelah kiri driver sama persis dengan Hino 300 series.
Jadi kenyamanan Hino lebih unggul.
Hino 200 sudah diproduksi masal dan sudah mengaspal di Jepang, Taiwan dan nega-negara lainnya. Di Indonesia, Hino 200 belum ada diterjunkan di pasar otomotif tanah air.
Untuk Mitsubishi L300 yang masuk ke Indonesia dibuat di Mitsubishi Motor Philipina dan sekarang ini sudah membanjir di diler-diler resmi di Indonesia.
Salah satu pertimbangan untuk membeli mobil pick up adalah dimensi dari bak cargo nya. Untuk Mitsubishi L300 mempunyai bak cargo panjang 2,63 meter, sedangkan Hino 200 pick up punya panjang cargo 3 meter.
Jadi secara dimensi Hino lebih besar.
Gross Vehicle Weight (GVW) adalah berat total kendaraan atau berat chasis ditambah bak dan ditambah muatan.