Saham Otomotif Jadi Incaran Investor Didorong Mobilitas Masyarakat Selama Pemilu Tahun 2024

photo author
- Minggu, 14 Januari 2024 | 12:15 WIB
Saham Otomotif Jadi Incaran Investor Didorong Mobilitas Masyarakat Selama Pemilu Tahun 2024
Saham Otomotif Jadi Incaran Investor Didorong Mobilitas Masyarakat Selama Pemilu Tahun 2024

realitasonline.id - Menurut asumsi para pengamat ekonomi di mana Kinerja sektor otomotif diprediksi bisa lebih baik di 2024. Selesainya era suku bunga tinggi, peningkatan mobilitas, hingga perkembangan kendaraan listrik menjadi katalisnya.

Menanggapi hal tersebut, menurut Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa sektor otomotif erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Karenanya, dengan perkiraan penurunan suku bunga the Fed dan Bank Indonesia (BI) tahun ini maka pertumbuhan ekonomi dinilai akan lebih maksimal.


"Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia disokong oleh konsumsi domestik yang besar," ujarnya.

Sementara, Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy melanjutkan bahwa sektor otomotif juga akan terdorong oleh potensi peningkatan mobilitas masyarakat selama pemilu tahun 2024, yang diperkirakan akan melibatkan beberapa tahapan pemilu.

Berasarkan, data hingga tahun 2022 menunjukkan bahwa volume penjualan mobil tahunan di Indonesia masih rendah, hanya mencapai 0,4 unit per 100 penduduk.

Perbandingan dengan negara tetangga seperti Malaysia sebesar 1,8 unit per 100 orang dan Thailand 1 unit per 100 orang, serta Korea Selatan dan Jepang, masing-masing 2,4 dan 3,1 unit per 100 orang menunjukkan potensi pertumbuhan besar bagi industri otomotif Indonesia.

"Karena penetrasi pasar masih rendah, kami melihat adanya potensi besar bagi industri otomotif Indonesia untuk terus mengalami pertumbuhan di masa depan," paparnya.

Selain suku cadang, industri vertikal lain di sektor otomotif, seperti jasa keuangan, terutama pembiayaan dan asuransi, juga diprediksi akan mengalami dorongan. Menurut Robertus, kampanye pemasaran agresif dari perusahaan-perusahaan di sektor ini dapat mempertahankan momentum pertumbuhan sektor otomotif secara keseluruhan.

"Oleh karena itu, kami tetap mempertahankan pandangan positif kami dengan memberikan peringkat overweight untuk sektor otomotif," sambungnya.

Research Analyst MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan juga melihat bahwa sektor otomotif bisa terdorong oleh perkembangan kendaraan listrik. Ia memaparkan, pemerintah berencana untuk memperpanjang program insentif kendaraan listrik, terutama yang berkaitan dengan segmen kendaraan roda dua.

Insentif sebesar Rp 7 juta per unit untuk unit baru dan konversi dari konvensional ke listrik akan berlanjut setidaknya hingga akhir 2024.

Kebijakan akomodatif seperti insentif fiskal, pembebasan bea masuk, dan insentif pajak juga akan diimplementasikan untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

Setelah memberlakukan kebijakan pajak penghasilan negara sebesar 1% untuk pembelian kendaraan listrik di dalam negeri, pemerintah sekarang mempertimbangkan untuk mengamanatkan kebijakan bebas pajak untuk kendaraan listrik yang diimpor secara utuh (CBU).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X