Di Indonesia, teknologi hidrogen masih dalam tahap pengembangan dan diprediksi baru akan memasuki pasar dalam beberapa dekade mendatang, dengan lebih banyak eksperimen dan pengujian di bidang ini.
Perbandingan dan Prediksi Masa Depan
Ketiga teknologi ini menawarkan solusi yang berbeda untuk masalah emisi dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Mobil hybrid lebih cocok untuk pengguna yang membutuhkan fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar, sementara mobil listrik menawarkan solusi ramah lingkungan yang sangat efisien, meskipun terkendala oleh infrastruktur pengisian daya.
Mobil hidrogen memiliki potensi besar, terutama untuk jarak tempuh yang lebih jauh dan pengisian bahan bakar yang lebih cepat, namun infrastruktur dan biaya produksinya masih menjadi tantangan. Di Indonesia, pasar mobil listrik diprediksi akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan dengan dukungan pemerintah dan perkembangan infrastruktur pengisian daya.
Baca Juga: Ini 6 Tips dan Trik Merawat Mobil agar Tetap Awet dan Berperforma Optimal
Teknologi hybrid kemungkinan akan menjadi transisi yang lebih mudah bagi konsumen yang belum siap beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik. Sementara itu, mobil hidrogen masih membutuhkan waktu untuk berkembang, mengingat tantangan infrastruktur dan biaya produksi yang masih tinggi.
Teknologi kendaraan masa depan seperti mobil hybrid, listrik, dan hidrogen menawarkan solusi berkelanjutan untuk transportasi yang lebih ramah lingkungan. Meski teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, adopsi mereka di Indonesia diprediksi akan semakin berkembang, terutama dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung kendaraan ramah lingkungan dan peningkatan infrastruktur terkait.(KN)