Realitasonline.id | Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (EV) telah menjadi sorotan utama dalam industri otomotif global, termasuk di Indonesia.
Pemerintah dan pelaku industri berupaya mendorong pertumbuhan kendaraan listrik sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Di tahun 2025, tren kendaraan listrik di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berbagai upaya pemerintah dan kebutuhan pasar yang kian berkembang.
Pertumbuhan Pasar Kendaraan Listrik di Indonesia
Baca Juga: Perbandingan Fitur Yamaha Delight vs Yamaha Fascino: Pilihan Skutik Gaya Modern dan Klasik
Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Pada tahun 2024, data menunjukkan peningkatan jumlah pendaftaran kendaraan listrik sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025, didukung oleh beberapa faktor utama:
* Insentif Pemerintah
Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, seperti subsidi pembelian, penghapusan pajak kendaraan bermotor, dan keringanan bea impor untuk komponen kendaraan listrik.
- Investasi Infrastruktur
Percepatan pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai kota besar memudahkan pengguna EV untuk mengisi daya. Target pemerintah adalah membangun lebih dari 2.400 SPKLU pada tahun 2025.
- Kolaborasi Industri
Produsen mobil global seperti Hyundai, Toyota, dan Tesla, serta pemain lokal seperti Wuling dan Gesits, telah berinvestasi dalam produksi kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini memberikan lebih banyak pilihan kendaraan listrik dengan harga yang semakin kompetitif.
Prospek Kendaraan Listrik di Tahun 2025
Dengan berbagai inisiatif tersebut, prospek kendaraan listrik di Indonesia tampak cerah. Diperkirakan, penjualan kendaraan listrik dapat mencapai 20% dari total penjualan kendaraan di Indonesia pada tahun 2025.
