Gawat! Skandal Uji Tabrak Daihatsu Sempat Dicekal Dunia Otomotif, Ternyata Rumornya dari Tahun 1989

photo author
- Selasa, 28 Januari 2025 | 13:25 WIB
Skandal Uji Tabrak Daihatsu Sempat Dicekal Dunia Otomotif, Malah Rumornya Lebih Gawat dari Tahun 1989.q (realitasonline.id/mukhtarhabib)
Skandal Uji Tabrak Daihatsu Sempat Dicekal Dunia Otomotif, Malah Rumornya Lebih Gawat dari Tahun 1989.q (realitasonline.id/mukhtarhabib)

Realitasonline.id |Gawat!  Ternyata praktik kecurangan (Skandal Uji Tabrak) Daihatsu sudah sejak tahun 1989. Hal ini terungkap sebelumnya Pada 20 Desember 2023 lalu, dari salah satu komite independen yang mengungkapkan ada 174 kasus kecurangan, termasuk 143 kasus manipulasi pernyataan resmi, 28 kasus pelanggaran modifikasi, dan 3 kasus kebohongan data asli.

Skandal ini berlanjut pada April 2023,  terdapat laporan internal yang mengungkapkan ketidakberesan dalam proses pengajuan persetujuan hasil uji tabrak samping. Daihatsu kemudian membentuk komite independen untuk melakukan pengembangan kasus ini.

Akhirnya terungkap skandal ini yang membuktikan Daihatsu telah memalsukan hasil uji tabrak pada empat model produknya, sekaligus bersamaan yang berdampak pada 8.000 kendaraan yang diproduksi di Thailand dan Malaysia pada tahun 2022 hingga 2023.

Pekerja yang bertanggung jawab atas uji tabrak tersebut merubah data unit prototype. Hal ini dilakukan karena pihak Daihatsu ketakutan dengan hasil uji mempengaruhi target pengembangan dan penjualan.

Pada Mei 2023, perusahaan mobil ini mengaku bahwa mereka  telah berbohong, dalam memanipulasi hasil uji tabrak samping untuk merek mobil Daihatsu Rocky HEV dan Toyota Raize HEV.

Seharusnya Uji tabrak Samping  tersebut dilakukan pada sisi kanan dan kiri mobil, namun hanya sisi kiri yang diuji pada Juli 2021.

Hal itu dialaskan karena waktu uji yang kurang. Akhirnya, laporan dibuat seolah-olah hasilnya identik pada kedua sisi agar kendaraan bisa lulus sertifikasi uji dengan cepat.

Selanjutnya pada 20 Desember 2023, komite independen merilis laporan yang lebih mengejutkan, mengungkapkan 174 kasus kecurangan serupa yang telah terjadi sejak 1989.

Pemalsuan ini juga terjadi  pada mobil yang diproduksi di Jepang sehingga pemerintah Jepang pun turun tangan, yang bekerjasama dengan Kementerian Transportasi untuk menginspeksi anak perusahaan Toyota pada Desember 2023.

Diketahui 64 model, termasuk beberapa merek Toyota, Daihatsu, Subaru, dan Mazda, terlibat dalam skandal ini.  

Skandal ini terungkap berkat laporan dari karyawan yang tidak sepakat dengan cara perusahaan bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini lebih besar daripada sekedar kesalahan individu.

Sejak skandal terbongkar, Daihatsu menghentikan pengiriman produknya dan menangguhkan operasi pabrik hingga Januari 2024.

Analis memperkirakan bahwa biaya kompensasi  yang dikeluarkan perusahaan Daihatsu tersebut sebesar 100 miliar Yen.  

Skandal ini juga berdampak pada Toyota, yang khawatir reputasinya akan tercemar terkait kualitas dan keamanan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mukhtar Habib

Sumber: YouTube Dr Indrawan Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X