Realitasonline.id - Rimac Nevera memang luar biasa, ya! Hypercar listrik ini nggak cuma soal performa gila-gilaan, tapi juga aerodinamika yang benar-benar diperhitungkan.
Menurut cerita di balik pengembangannya, desain aerodinamika Nevera adalah salah satu tantangan terbesar tim Rimac.
Kenapa? Karena mobil ini harus memenuhi dua fungsi yang bertolak belakang: performa maksimal di lintasan balap dan efisiensi untuk penggunaan sehari-hari.
Tantangan Desain Aerodinamika:
Kecepatan Maksimal
Nevera dirancang untuk mencapai kecepatan puncak 412 km/jam. Untuk itu, mereka harus menciptakan desain yang minim drag (hambatan udara) tanpa mengorbankan downforce, agar tetap stabil di kecepatan tinggi.
Keseimbangan Antara Drag dan Downforce
Sistem aerodinamika aktif di Nevera jadi game-changer. Mobil ini punya sayap belakang, splitter depan, diffuser, dan saluran udara yang semuanya bisa berubah posisi.
Mode seperti "High Downforce" untuk grip maksimal atau "Low Drag" untuk akselerasi super kencang benar-benar bikin mobil ini adaptif.
Manajemen Panas
Karena Nevera adalah hypercar listrik, baterai dan motor listriknya menghasilkan panas yang ekstrem.
Mereka mendesain saluran udara khusus untuk memastikan suhu tetap optimal tanpa menambah drag secara signifikan.
Estetika VS Fungsi
Jangan lupa, ini hypercar. Harus terlihat cantik dan futuristik, tapi nggak boleh cuma jadi pajangan.
Makanya, tim desain dan insinyur sering berdebat untuk menyeimbangkan antara bentuk dan fungsi.