Realitasonline.id | Perbandingan mesin 2KD dan 2GD pada Toyota Kijang Innova diesel, jika dilihat dari efisiensi bahan bakarnya. Mana yang lebih hemat dengan perfoma maksimal? Simak.
Kijang Innova Diesel, terutama varian dengan transmisi otomatis, sudah dikenal luas dan menjadi ikon legendaris di Indonesia.
Model ini sangat populer, terutama karena dianggap irit bahan bakar dan memiliki tenaga yang cukup besar.
Baca Juga: Di Samping Membingungkan, Ini 7 Keunggulan Mobil Listrik Cherry J6 Ala Youtuber Fitra Eri
Mesin Innova juga terkenal tahan lama dan jarang mengalami masalah, serta dapat menggunakan solar bersubsidi yang membantu mengurangi biaya perjalanan. Meski begitu, terkadang performanya sedikit menurun.
Sejak 2005, Kijang Innova telah menggunakan berbagai jenis mesin diesel, mulai dari mesin 2KD berkapasitas 2,5 liter hingga mesin 2GD-FTV 2,4 liter.
Meski ada perbedaan kapasitas silinder, kedua mesin ini menawarkan tenaga yang lebih besar. Namun, Toyota Kijang Innova dengan mesin 2KD memiliki performa yang terbilang biasa saja dalam kondisi standar.
Baca Juga: Penjualan Facelift Toyota Camry 2.5 V Sempat Melejit di Atas 1500-an per Unit
Mesin 2KD dikenal boros bahan bakar dibandingkan dengan performanya, karena mesin ini hanya dilengkapi turbo tanpa intercooler, sehingga konsumsi bahan bakarnya sekitar 9 km per liter.
Dalam perjalanan jauh, kecepatan maksimumnya hanya mencapai 130 km/jam. Meskipun begitu, konsumsi bahan bakar tersebut masih tergolong irit untuk ukuran mesin standar.
Di sisi lain, mesin 2GD-FTV yang digunakan pada model Grand New Innova atau Innova Reborn menawarkan performa yang lebih baik dan getaran mesin yang lebih halus.
Mesin ini memiliki kapasitas 2.393 cc yang tersedia dalam pilihan transmisi manual 5 percepatan dan transmisi otomatis 6 percepatan.
Mesin ini dapat menghasilkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimum 367 Nm pada 1.200-2.000 rpm (transmisi otomatis), dan 349 Nm pada 1.200-2.400 rpm (transmisi manual).