Realitasonline.id - Mobil listrik semakin populer di era modern ini sebagai alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, mobil listrik memiliki sejumlah keunggulan, tetapi juga tidak lepas dari kekurangan.
Perkembangan teknologi telah membuat mobil listrik semakin efisien dan menarik bagi konsumen.
Baca Juga: Tren dan Inovasi Terbaru, Perkembangan Teknologi Baterai Mobil Listrik
Namun, ada beberapa tantangan yang masih perlu diatasi sebelum kendaraan listrik benar-benar menggantikan mobil konvensional.
Berikut adalah perbandingan utama antara mobil listrik dan mobil konvensional dari segi efisiensi, biaya operasional, dan dampak lingkungan.
1. Keunggulan Mobil Listrik
- Efisiensi Energi Lebih Baik
Mobil listrik memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel. Konversi energi dari baterai ke roda hampir mencapai 90%, sementara mobil konvensional hanya sekitar 30% karena banyak energi terbuang dalam bentuk panas.
- Biaya Operasional Lebih Rendah
Pengisian daya mobil listrik lebih murah dibandingkan biaya bahan bakar bensin atau solar. Selain itu, mobil listrik memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak, sehingga biaya perawatan jauh lebih rendah dibandingkan mobil konvensional yang memerlukan servis rutin seperti penggantian oli, filter udara, dan busi.
- Dampak Lingkungan Lebih Kecil
Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang yang berkontribusi terhadap polusi udara dan pemanasan global. Jika listrik yang digunakan berasal dari energi terbarukan, dampak lingkungannya bisa lebih minim dibandingkan mobil konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil.
Baca Juga: Mobil Listrik dan Dampak Lingkungan: Apakah Benar Lebih Ramah Lingkungan?
2. Kekurangan Mobil Listrik
- Jarak Tempuh Terbatas
Sebagian besar mobil listrik memiliki keterbatasan dalam jarak tempuh per pengisian daya dibandingkan mobil berbahan bakar fosil yang dapat menempuh perjalanan lebih jauh dengan satu tangki penuh.
- Waktu Pengisian Daya yang Lama
Pengisian daya mobil listrik membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar di SPBU. Meskipun terdapat teknologi fast charging, tetap saja proses pengisian daya membutuhkan waktu minimal 30 menit hingga beberapa jam.
- Infrastruktur Pengisian yang Terbatas
Di banyak negara, termasuk Indonesia, stasiun pengisian daya masih terbatas dibandingkan jaringan SPBU yang sudah tersebar luas. Hal ini menjadi tantangan bagi pengguna mobil listrik dalam perjalanan jarak jauh.