Realitasonline.id | Transmisi otomatis semakin populer di Indonesia karena menawarkan kenyamanan dalam berkendara, terutama di tengah kemacetan kota. Namun, masih banyak mitos yang berkembang mengenai transmisi otomatis, yang sering membuat calon pengguna ragu. Berikut adalah beberapa mitos seputar transmisi otomatis yang perlu diluruskan agar Anda lebih memahami fakta sebenarnya.
1. Transmisi Otomatis Lebih Boros BBM
Salah satu mitos paling umum adalah bahwa mobil bertransmisi otomatis lebih boros bahan bakar dibandingkan transmisi manual. Dulu, anggapan ini memang benar karena teknologi transmisi otomatis belum seefisien manual dalam hal efisiensi bahan bakar.
Namun, perkembangan teknologi modern seperti CVT (Continuously Variable Transmission) dan Dual-Clutch Transmission (DCT) telah membuat konsumsi BBM mobil otomatis lebih hemat atau bahkan setara dengan mobil manual.
Baca Juga: Milad ke-61, Kader dan Alumni PC IMM Abdya Gelar Buka Bersama
2. Perawatan Transmisi Otomatis Lebih Mahal
Banyak orang berpikir bahwa perawatan transmisi otomatis jauh lebih mahal dibandingkan manual. Faktanya, jika pengguna rutin mengganti oli transmisi sesuai rekomendasi pabrikan dan menghindari kebiasaan buruk seperti sering melakukan kickdown tanpa perlu, biaya perawatan transmisi otomatis tidak jauh berbeda dari transmisi manual.
3. Transmisi Otomatis Tidak Tahan Lama
Sebagian orang percaya bahwa transmisi otomatis lebih cepat rusak dibandingkan manual. Padahal, daya tahan transmisi otomatis sangat tergantung pada cara penggunaan dan perawatan. Jika digunakan dengan baik dan dilakukan perawatan rutin, transmisi otomatis dapat bertahan lama, bahkan lebih dari 200.000 km tanpa masalah berarti.
4. Tidak Bisa Engine Brake di Transmisi Otomatis
Baca Juga: Persatuan Wartawan Unit Pemko Medan Dukung Wali Kota Rico Waas Bangun UMKM dan SDM Naik Kelas
Banyak yang mengira bahwa mobil bertransmisi otomatis tidak bisa melakukan engine brake seperti mobil manual. Padahal, mobil otomatis juga bisa menggunakan engine brake dengan memanfaatkan mode L (Low), 2, atau S (Sport Mode) yang disediakan untuk membantu mengurangi kecepatan tanpa terlalu bergantung pada rem.
5. Mobil Matic Tidak Kuat di Tanjakan