Realitasonline.id | Sistem pelumas kering atau juga dikenal dengan pelumas padat memiliki bentuk fase padat. Karakter gesekan kecil pada permukaan bahan pelumas kering tersebut terjadi karena struktur molekul berlapis dengan ikatan lemah antar lapisan molekulnya.
Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser relative terhadap lapisan yang lain hanya dengan sedikit gaya saja, inilah yang membuat pelumas kering memiliki gaya gesekan yang rendah.
Bahan-bahan utama yang digunakan sebagai pelumas jenis ini antara lain adalah:
Graphite.
Digunakan pada kompresor udara, mesin industri makanan, sambungan rel kereta, roda gigi terbuka, ball bearing serta alat-alat perbengkelan. Grafit juga lazim digunakan pada gembok dan mesin kunci. Hal ini dilakukan karena jika digunakan oli untuk melumasi mesin kunci, debu-debu di udara justru mudah menempel dan akan cepat merusak komponen-komponen mesin.
Grafit mampu bekerja hingga temperatur 900 F (482 °C). Di atas temperatur tersebut, grafit akan teroksidasi dan meningkatkan nilai koefisien geseknya.
Baca Juga: Intip Cara Mengetahui Kondisi Kaki-kaki Mobil dari Keausan Ban
Molibdenum desulfit.
Molibdenum desulfit (MoS2) menjadi bahan pelumas kering kedua setelah grafit yang paling banyak digunakan. MoS2 memiliki karakter unik yang berbeda dengan grafit, jika grafit membutuhkan kelembaban dalam udara untuk melubrikasi komponen mesin, molibdenum desulfit tidak membutuhkan kelembaban tersebut. Bahkan MoS2 mampu bekerja pada kondisi udara vakum, karena hal inilah ia cocok digunakan pada peralatan-peralatan ruang angkasa.
Di udara bebas molibdenum desulfit mampu bertahan hingga temperatur 700 F (371 °C), di atas temperatur tersebut akan mengakibatkan MoS2 teroksidasi membentuk MoO3 dan SO2. Oksidasi tersebut bersifat menyerap kelembaban udara dan menaikkan koefisien gesekannya. Pada kondisi vakum yang tidak dimungkinkan terjadi proses oksidasi, molibdenum desulfit mampu bertahan hingga temperatur 2100 F (1150 °C).
Heksagonal boron nitrit.
Pelumas kering Heksagonal Boron Nitrit (h-BN) sangat baik bekerja pada temperatur rendah dan tinggi bahkan hingga 900 °C. Pelumas ini sangat cocok digunakan apabila sifat konduktivitas listrik serta reaktifitas kimia dari grafit menjadi masalah.
Kelebihan lain dari h-BN dibandingkan dengan grafit adalah sifat lubrikatifnya yang tidak memerlukan molekul air atau gas untuk terperangkap di antara lapisan-lapisan molekulnya. Karena itulah h-BN juga cocok digunakan pada kondisi vakum, seperti halnya molibdenum desulfit.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis gesekan pada Bearing