Mengenai harga, untuk varian manual 2.000 cc diesel, harganya sekitar Rp70 jutaan, sedangkan versi Rodeo sekitar 90 juta.
Harganya lebih terjangkau, penjualannya masih kalah dibandingkan dengan Toyota, jadi ada kemungkinan bisa mendapatkan harga yang lebih baik saat membeli mobil ini.
Baca Juga: Mengapa Harga Mobil Bekas di Indonesia Mahal?
Mesin D-Max dan Potensinya
Terakhir, mesin D-Max ini masih sedikit misterius, karena ada perbedaan spesifikasi mesin di brosur dan pricelist.
Mesin yang digunakan kemungkinan besar (4JK1 2.400 cc). Mesinya memang terlihat underrated, namunD-Max ini masih memiliki potensi besar jika dimodifikasi dengan remap atau upgrade lainnya.
Jika pemilik mobil ini tertarik, saya ingin mencoba melakukan remap pada mesinnya & mengeksplorasi potensinya lebih lanjut.
Menambahkan throttle controller, mesin ini bisa lebih responsif, dan torsinya akan terasa lebih optimal.
Keunggulan
Baca Juga: Honda Brio RS 2019 vs Honda CRV Prestige 2.400 cc 2014, Harga di Bawah 200 Jutaan, Pilih Mobkas Mana
Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan mobil lain, saya perhatikan beberapa hal.
Misalnya, intake-nya yang berada pada bagian depan, bukan di dalam fender seperti beberapa mobil lainnya.
Pribadi saya lebih suka intake dari depan, meskipun jika melewati medan off-road yang airnya cukup dalam, bisa langsung masuk ke dalam mesin, sementara mobil seperti Defender masih memiliki proteksi lebih baik.
Ukuran airbox pada mobil ini cukup kecil, diproduksi oleh Mahle, bukan oleh pabrik Jepang.
Baca Juga: Perbandingan Mobkas Toyota Land Cruiser vs Mitsubishi Pajero: Mesin dan Interior