5 Kesalahan Isi Bensin yang Bikin Mesin Mobil Cepat Rusak

photo author
- Minggu, 20 April 2025 | 12:00 WIB
ilustrasi mengisi bensi mobil (Realitasonline.id - Unsplash-engin akyurt)
ilustrasi mengisi bensi mobil (Realitasonline.id - Unsplash-engin akyurt)

Realitasonline.id | Mengisi bahan bakar terlihat seperti aktivitas sederhana, tetapi kesalahan kecil bisa berakibat fatal pada performa dan umur mesin mobil. Tanpa disadari, banyak pengendara melakukan kebiasaan keliru saat mengisi bensin, yang lambat laun merusak komponen vital kendaraan. Simak 5 kesalahan isi bensin yang harus dihindari agar mesin mobil tetap awet.

1. Menggunakan Jenis Bahan Bakar Tidak Sesuai Rekomendasi


Setiap mobil dirancang untuk bekerja optimal dengan jenis oktan tertentu, seperti Pertamax (RON 92), Pertalite (RON 90), atau diesel. Mengisi bensin dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi pabrikan bisa memicu knocking (ketukan mesin) yang merusak piston dan ruang bakar.

Baca Juga: Ulasan Hyundai Ioniq 9 2025: SUV Keluarga Lebih Baik dari Kia EV9, Simak Spesifikasi Tanpa Buat Kantong Jebol

 

Sebaliknya, menggunakan oktan lebih tinggi juga tidak selalu menguntungkan karena boros biaya. Selalu cek buku manual atau stiker di dekat tutup tangki untuk mengetahui oktan yang disarankan.

2. Mengisi Bensin Sampai Overfill


Memaksa mengisi tangki hingga meluber ke lubang masuk bukan hanya membuang bahan bakar, tetapi juga berisiko merusak sistem EVAP (Evaporative Emission Control). Sistem ini dirancang untuk menangkap uap bensin, dan jika terendam cairan, charcoal canister-nya bisa rusak.

Akibatnya, mesin menjadi boros, muncul bau bensin di kabin, atau lampu check engine menyala. Berhentilah mengisi saat nozzle pompa mati otomatis.

3. Menunggu Bensin Hampir Habis Baru Mengisi

Baca Juga: Review All New Toyota Avanza 2025, Cocok untuk Keluarga atau Tidak?


Kebiasaan menunggu indikator bensin di garis merah atau lampu peringatan menyala bisa memperpendek umur pompa bensin. Komponen ini mengandalkan bahan bakar sebagai pendingin. Jika tangki sering kosong, pompa bekerja lebih keras dan cepat panas, berpotensi menyebabkan kerusakan prematur. Idealnya, isi ulang saat bensin tersisa ¼ tangki.

4. Tidak Mematikan Mesin Saat Mengisi


Mengisi bensin dengan mesin menyala meningkatkan risiko percikan api dari sistem kelistrikan mobil, meski kecil kemungkinannya. Selain itu, sensor O2 dan fuel injection system mungkin tidak membaca kadar emisi dengan akurat karena mesin tetap aktif. Selalu matikan mesin dan hindari menggunakan ponsel di area SPBU untuk keamanan maksimal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X