Perbandingan Mobil Listrik vs Hidrogen, Mana yang Lebih Efisien?

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 11:15 WIB
Mobil listrik vs Mobil hidrogen. (Realitasonline/Unsplash-Dareen Halstead)
Mobil listrik vs Mobil hidrogen. (Realitasonline/Unsplash-Dareen Halstead)


Realitasonline.id - Perkembangan teknologi kendaraan ramah lingkungan terus memunculkan pertanyaan: mana yang lebih efisien antara mobil listrik (EV) dan mobil hidrogen (FCEV)?

Keduanya dianggap solusi pengganti mesin konvensional, tetapi efisiensinya bergantung pada faktor teknologi, infrastruktur, dan penggunaan sehari-hari. Simak analisis mendalam berikut untuk memahami keunggulan dan kelemahan masing-masing.

- Efisiensi Energi dari Sumber ke Roda

Mobil listrik mengandalkan baterai yang menyimpan energi listrik langsung dari sumbernya. Proses pengisian daya ke baterai memiliki efisiensi sekitar 70-85%, tergantung teknologi pengisian dan kondisi baterai.

Baca Juga: Tips Merawat Ban Mobil di Musim Hujan, Hindari Aquaplaning dan Pecah Ban

Listrik yang tersimpan kemudian diubah menjadi tenaga penggerak dengan efisiensi motor listrik mencapai 90%. Total efisiensi dari sumber ke roda untuk EV diperkirakan 70-80%.

Sementara itu, mobil hidrogen mengandalkan fuel cell yang mengubah gas hidrogen menjadi listrik. Proses produksi hidrogen itu sendiri melalui elektrolisis air hanya memiliki efisiensi 60-70%.

Belum lagi energi yang hilang saat kompresi, distribusi, dan konversi di fuel cell. Akibatnya, total efisiensi FCEV hanya sekitar 25-35%. Dari segi pemanfaatan energi, mobil listrik jauh lebih unggul.

- Infrastruktur dan Kepraktisan Pengisian Daya

Infrastruktur mobil listrik telah berkembang pesat, terutama di perkotaan. Stasiun pengisian cepat atau fast charging bisa mengisi 80% baterai dalam 30-60 menit, sementara charger rumahan lebih terjangkau. Namun, waktu isi ulang tetap menjadi kendala untuk perjalanan jarak jauh.

Mobil hidrogen, di sisi lain, menawarkan pengisian bahan bakar yang mirip mobil konvensional, hanya 3-5 menit untuk tangki penuh.

Sayangnya, stasiun hidrogen masih sangat terbatas dan mahal dibangun. Di Indonesia, infrastruktur ini hampir tidak ada, sehingga FCEV belum layak diadopsi secara massal.

Baca Juga: Cara Merawat Sistem Pengereman Mobil agar Tetap Optimal di Segala Kondisi

- Dampak Lingkungan dan Sumber Energi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X