3. Pilih Jenis Oli Berdasarkan Tipe Mesin
- Mobil Harian (City Car): Oli mineral atau semi-sintetis cukup ekonomis dan efektif untuk mesin berkapasitas kecil seperti Suzuki Ertiga atau Daihatsu Ayla.
- SUV atau Off-road: Mesin besar dan sering bekerja keras memerlukan oli sintetis dengan aditif anti-oksidasi untuk mencegah overheating.
- Kendaraan Diesel: Cari oli dengan spesifikasi API CJ-4 atau JASO DH-2 yang dirancang menahan tekanan tinggi mesin diesel.
- Mobil Listrik/Hybrid: Beberapa kendaraan elektrik membutuhkan oli khusus untuk melumasi sistem reduktor atau motor listrik.
Baca Juga: Tips Memilih Oli Mesin yang Tepat untuk Kendaraan Anda
4. Pertimbangkan Kondisi Berkendara
Frekuensi dan intensitas penggunaan mobil berpengaruh pada ketahanan oli. Mobil yang sering menempuh jarak jauh atau menarik beban berat membutuhkan oli dengan interval penggantian lebih pendek.
Jika mobil kerap terpapar debu atau jalan berpasir, pilih oli dengan detergen tinggi untuk mencegah kotoran menumpuk di mesin.
5. Hindari Merek Oli Abal-abal
Oli palsu atau tidak bersertifikasi sering kali gagal melindungi mesin, bahkan merusak komponen dalam jangka panjang.
Pastikan kemasan oli memiliki segel resmi dan kode produksi jelas. Lakukan pembelian di distributor terpercaya atau bengkel resmi.
Baca Juga: Standar Keamanan Helm SNI dan Internasional yang Wajib Dipahami
Tak peduli sebaik apa pun kualitas oli, kinerjanya akan menurun seiring waktu. Ikuti jadwal penggantian sesuai anjuran pabrikan, biasanya setiap 5.000-10.000 km.
Untuk mobil tua di atas 10 tahun, pertimbangkan interval lebih pendek karena kondisi mesin yang sudah aus.
