Realitasonline.id - Cuaca ekstrem, baik panas terik maupun hujan lebat, tidak hanya menguji ketahanan pengemudi tetapi juga mesin mobil.
Perubahan suhu drastis, kelembapan tinggi, atau paparan sinar matahari berlebih dapat mempercepat kerusakan komponen vital kendaraan.
Simak dampak cuaca ekstrem pada mesin mobil dan langkah antisipasi yang bisa dilakukan untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal.
1. Overheting Mesin Akibat Suhu Panas
Suhu udara yang tinggi di siang hari membuat mesin bekerja lebih keras, terutama pada mobil yang sering terjebak macet.
Radiator dan sistem pendingin harus bekerja ekstra untuk mencegah overheating. Jika cairan pendingin (coolant) tidak diganti secara berkala atau levelnya rendah, risiko mesin cepat panas dan aus meningkat.
Baca Juga: Tips Memilih Oli Mesin yang Tepat Berdasarkan Jenis Kendaraan
Cara Antisipasi:
- Periksa level coolant setiap 2 minggu dan tambahkan jika diperlukan.
- Bersihkan kisi-kisi radiator dari debu atau kotoran yang menghambat sirkulasi udara.
- Hindari memacu mobil dalam RPM tinggi saat suhu luar mencapai 35°C atau lebih.
2. Akumulator (Aki) Cepat Rusak
Cuaca panas mempercepat penguapan cairan elektrolit dalam aki, sementara kelembapan tinggi saat musim hujan bisa menyebabkan korosi pada kutub aki. Keduanya berpotensi membuat aki soak atau kehilangan daya lebih cepat.
Baca Juga: Kenapa Nissan Kurang Populer Dibanding Merek Jepang Lain? Ini Faktanya
Cara Antisipasi:
- Pastikan terminal aki tertutup rapat untuk mencegah masuknya air atau uap.
- Gunakan thermal cover pada aki jika mobil sering diparkir di bawah terik matahari.
- Tes kesehatan aki setiap 6 bulan, terutama sebelum musim hujan atau kemarau.
3. Masalah Pembakaran Bahan Bakar di Udara Lembap
Kelembapan tinggi saat musim hujan membuat udara mengandung lebih banyak uap air.
Jika air masuk ke sistem bahan bakar atau ruang bakar, pembakaran tidak sempurna dapat terjadi. Ini memicu mesin ngelitik (knocking) atau tenaga berkurang.