Realitasonline.id - Pertanyaan “Marketing Udah All In, Kenapa Yamaha Gear Masih Kurang Laku?” cukup menarik karena menggambarkan kondisi di mana strategi pemasaran sudah dilakukan secara besar-besaran, tapi penjualan Yamaha Gear tetap belum memuaskan.
Mari kita bahas secara objektif dan mendalam.
1. Segmentasi Pasar Tidak Jelas atau Tumpang Tindih
Yamaha Gear 125 diposisikan sebagai skutik entry-level yang “multifungsi” dan “tangguh” untuk anak muda aktif. Tapi...
-
Di kelas harga yang sama, Yamaha sudah punya Mio dan Freego.
-
Di pasar yang sama, Honda Beat sudah lebih dulu menguasai dan dikenal masyarakat luas.
Efeknya: Konsumen bingung dan berpikir, “Ini motor buat siapa, sih?” Akibatnya, terjadi kanibalisasi internal dan kalah dalam pertempuran citra dengan Honda Beat.
2. Value Proposition Kurang Kuat
Yamaha Gear sebenarnya punya fitur menarik:
-
Ban tubeless
-
Power socket
-
Dual footrest (buat ojek/boncengan)
-
Mesin BlueCore 125cc
Namun fitur ini tidak dianggap istimewa oleh pasar. Rata-rata motor sekarang sudah punya fitur serupa.
Jadi keunggulannya tidak cukup mencolok untuk menarik minat orang.
3. Promosi Masih Kurang Menggigit (Meskipun "All In")
Memang Yamaha sudah “all in” di promosi, tapi:
-
Iklan dan narasi brand kurang konsisten dan tidak memorable.