Ini Dampak Langsung Bahan Bakar Berkualitas Rendah pada Performa Mesin

photo author
- Minggu, 18 Mei 2025 | 11:57 WIB
Mesin mobil berkerak (Realitasonlin/Unsplash-Danny Burke)
Mesin mobil berkerak (Realitasonlin/Unsplash-Danny Burke)

Proses ini membuat pembakaran kurang efisien, sehingga konsumsi BBM meningkat 5–10%. Misalnya, mobil yang biasanya 1 liter bisa menempuh 12 km, kini hanya mencapai 10–11 km dengan bahan bakar berkualitas rendah.

Baca Juga: Murah Bukan Berarti Murahan! Inilah Alasan Daihatsu Jadi Mobil Jepang Paling Ekonomis dan Laris di Indonesia

5. Getaran dan Suara Mesin Kasar

Bahan bakar terkontaminasi partikel atau air dapat menyumbat injektor, mengganggu semprotan bahan bakar ke ruang bakar.

Alhasil, mesin bekerja tidak seimbang, menimbulkan getaran tidak wajar di kabin atau suara kasar saat idle.

Pada kasus parah, mesin bahkan bisa mati mendadak saat lampu merah atau di tengah kemacetan.

6. Penumpukan Kerak di Injektor dan Katup

Bahan bakar murah umumnya minim aditif pembersih. Zat kotoran atau sulfur dalam bahan bakar tersebut akan mengendap sebagai kerak di injektor, katup intake, atau ruang bakar.

Kerak ini menghambat aliran bahan bakar dan udara, mengurangi tenaga mesin, serta memicu overheating. Dalam 1–2 bulan, efeknya sudah bisa dirasakan melalui performa yang semakin menurun.

Bagaimana Menghindari Dampak Tersebut?

- Ikuti Rekomendasi Oktan Pabrikan. Gunakan bahan bakar sesuai angka oktan yang tercantum di buku manual.

- Pilih SPBU Terpercaya. Pastikan membeli bahan bakar di SPBU resmi untuk menghindari kontaminasi atau pencampuran ilegal.

Baca Juga: Udah Promo Gila-gilaan, Tapi Kenapa Yamaha Gear Tetap Kalah Sama Honda Beat? Ternyata Ini Masalah Utamanya!

- Tambahkan Aditif Pembersih. Jika terpaksa menggunakan bahan bakar berkualitas rendah, tambahkan aditif berkualitas setiap 3.000–5.000 km untuk membersihkan kerak.

- Periksa Filter Bahan Bakar. Ganti filter secara berkala agar partikel kotor tidak masuk ke sistem pembakaran.

Dampak bahan bakar berkualitas rendah pada mesin tidak hanya merugikan performa, tetapi juga mengancam keselamatan berkendara.

Gejala seperti mesin kasar, konsumsi boros, atau knocking adalah alarm bahwa mesin sedang "protes". Lebih baik mengikuti saran pabrikan dan menggunakan bahan bakar sesuai standar mesin kendaraan Anda.

Dengan begitu, mesin tetap awet, irit, dan siap menemani perjalanan jarak jauh tanpa masalah. (KN)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X