d. Lampu Peringatan di Dashboard
Kendaraan modern umumnya dilengkapi sensor yang mendeteksi ketebalan kampas rem. Jika lampu peringatan rem menyala di dashboard (berbentuk tanda seru dalam lingkaran atau tulisan “Brake”), segera lakukan pemeriksaan ke bengkel terdekat.
Meski demikian, tidak semua mobil memiliki fitur ini, sehingga pengemudi tetap perlu mengandalkan pengamatan fisik atau gejala lain.
e. Ketebalan Kampas Rem di Bawah 3 mm
Cara paling akurat untuk memastikan kondisi kampas rem adalah dengan inspeksi visual. Buka roda dan periksa ketebalan kampas rem melalui celah kaliper.
Jika ketebalannya kurang dari 3 mm atau terlihat tidak merata, segera ganti dengan yang baru. Beberapa kampas rem juga dilengkapi alur atau indikator warna yang memudahkan pengemudi mengenali tingkat keausan.
Baca Juga: Dampak Lingkungan dari Debu Rem dan Solusi Ramah Lingkungan
- Mengapa Penggantian Kampas Rem Tidak Boleh Ditunda?
Mengabaikan kampas rem aus tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga memicu kerusakan berantai pada rotor, kaliper, dan sistem hidrolik.
Biaya perbaikan komponen-komponen ini jauh lebih tinggi dibandingkan mengganti kampas rem tepat waktu. Selain itu, rem yang bermasalah meningkatkan risiko kecelakaan, terutama dalam situasi darurat.
- Langkah Antisipasi yang Bisa Dilakukan
Selain mengenali tanda-tanda di atas, lakukan pemeriksaan rutin setiap 10.000–15.000 km atau sesuai rekomendasi buku panduan kendaraan.
Jika Anda sering melewati jalanan bergelombang atau berkendara dengan gaya agresif, frekuensi pengecekan perlu ditingkatkan. Pastikan juga untuk menggunakan kampas rem original atau berkualitas agar daya tahan dan performanya optimal.
Kampas rem aus adalah masalah serius yang tidak boleh dianggap sepele. Dengan memahami tanda-tandanya, pengemudi bisa mengambil tindakan cepat sebelum kerusakan meluas.