Untuk mengetesnya, panaskan mesin hingga suhu normal. Jika saluran radiator atas tidak panas setelah mesin mencapai suhu kerja, thermostat mungkin perlu diganti.
- Pastikan Water Pump Beroperasi Optimal
Water pump adalah "jantung" sistem pendingin yang memastikan coolant terus bersirkulasi. Gangguan pada pompa air, seperti impeller rusak atau bearing aus, bisa menghentikan aliran coolant.
Tanda water pump bermasalah adalah suara berisik dari area timing belt atau kebocoran coolant di bawah mobil. Ganti komponen ini sesuai interval perawatan yang disarankan, biasanya setiap 80.000–100.000 km.
Baca Juga: 7 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Saat Membeli Mobil Bekas
- Perhatikan Kipas Pendingin
Kipas radiator yang tidak menyala saat mesin panas membuat udara tidak mengalir melalui sirip radiator. Penyebabnya bisa berasal dari sensor suhu yang rusak, relay mati, atau motor kipas bermasalah.
Untuk mengeceknya, nyalakan AC, kipas harus aktif secara otomatis. Jika tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kelistrikan atau penggantian kipas.
- Hindari Beban Berlebih pada Mesin
Mengemudi dengan kecepatan tinggi sambil menarik beban berat seperti mendaki tanjakan atau membawa muatan berlebih membuat mesin bekerja ekstra.
Kombinasi beban tinggi dan putaran mesin yang konstan akan meningkatkan suhu secara drastis. Kurangi kecepatan dan gunakan gigi rendah saat melalui tanjakan untuk membantu mendinginkan mesin.
Baca Juga: Cara Menghemat Bahan Bakar 30% dengan Trik Berkala yang Jarang Diketahui
- Lakukan Pembersihan Sirip Radiator
Kotoran, dedaunan, atau serangga yang menempel di sirip radiator bisa menghalangi aliran udara. Bersihkan secara rutin dengan kuas lembut atau semprotan udara bertekanan rendah. Hindati menyemprot air bertekanan tinggi karena berisiko merusak sirip radiator yang tipis.
Jika mesin mulai menunjukkan tanda overheat (jarum suhu naik atau lampu peringatan menyala), segera menepi dan matikan mesin.
