7 Tanda Mobil Perlu Spooring dan Balancing yang Sering Diabaikan

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 21:23 WIB
Pria menyetir mobil (Realitasonline/pexels-Alex P)
Pria menyetir mobil (Realitasonline/pexels-Alex P)

Suara dengung atau decitan konstan dari area roda, terutama saat belok, bisa menandakan bearing roda bermasalah atau ketidakseimbangan putaran roda. Balancing yang tepat bisa mengurangi tekanan berlebih pada komponen tersebut.

6. Setir Tidak Kembali ke Posisi Netral
Setir yang tidak kembali ke posisi lurus setelah belok atau terasa “ngeganjel” adalah tanda bahwa alignment roda tidak tepat.

Ini sering dianggap remeh karena masih bisa dipaksakan, tapi lama-lama bikin berkendara jadi melelahkan.

7. Baru Ganti Ban atau Perbaiki Suspensi

Setelah ganti ban baru, perbaiki shockbreaker, atau mengganti komponen suspensi, spooring dan balancing wajib dilakukan.

Baca Juga: Panduan Lengkap Mengajukan Kredit Motor Baru dengan Cicilan Ringan

Komponen baru butuh penyesuaian agar bekerja optimal. Banyak bengkel lupa merekomendasikan ini, padahal ban baru bisa cepat rusak jika alignment tidak tepat.

Idealnya, lakukan spooring dan balancing setiap 6 bulan atau setiap menempuh 10.000 km. Tapi, segera jadwalkan ke bengkel jika menemui salah satu tanda di atas.

Biayanya relatif terjangkau: Rp100–300 ribuan untuk balancing, dan Rp200–500 ribuan untuk spooring, tergantung jenis mobil.

Mengabaikan spooring dan balancing bukan cuma bikin nyali ciut saat nyetir, tapi juga menguras kantong. Ban yang aus tidak rata bisa borosin ratusan ribu per bulan, belum lagi risiko kerusakan suspensi atau kemudi yang biayanya mencapai jutaan.

Bayangkan, dengan Rp300 ribuan, Anda bisa menghindari tagihan lebih besar sekaligus menjaga keselamatan. (KN )

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X