Panduan Merawat Mobil Hybrid agar Tetap Efisien di Kondisi Stop-and-Go

photo author
- Senin, 26 Mei 2025 | 21:34 WIB
Close up mobil hybrid (Realitasonline/pexels-Gustavo Fring)
Close up mobil hybrid (Realitasonline/pexels-Gustavo Fring)

Realitasonline.id - Mobil hybrid menjadi pilihan cerdas untuk menghemat bahan bakar di tengah macetnya jalan kota.

Tapi, kondisi stop-and-go yang sering membuat mobil berhenti dan melaju pelan justru bisa jadi ujian berat bagi sistem hybrid jika tidak dirawat dengan benar.

Tenang, Anda tak perlu jadi ahli mekanik untuk menjaga performanya. Simpan tips simpel berikut agar mobil hybrid tetap irit dan awet meski sering terjebak kemacetan.

Baca Juga: Cara Merawat Engsel Pintu Mobil agar Tidak Berkarat atau Kaku

1. Jaga Kondisi Baterai Hybrid Tetap Prima

Baterai adalah "jantung" mobil hybrid. Di kondisi stop-and-go, sistem hybrid akan sering beralih antara mesin bensin dan motor listrik, sehingga baterai bekerja ekstra.

Pastikan daya baterai tidak pernah turun di bawah 20% secara konsisten, hindari kebiasaan membiarkan mobil terlalu lama parkir tanpa dinyalakan. Jika sering berkendara jarak pendek, sesekali ajak mobil hybrid Anda melaju di jalan tol untuk mengisi ulang baterai secara optimal.

2. Manfaatkan Mode Eco dan Regenerative Braking

Hampir semua mobil hybrid punya mode Eco yang mengoptimalkan konsumsi energi. Aktifkan mode ini saat terjebak macet agar akselerasi lebih halus dan beban pada mesin berkurang.

Manfaatkan juga regenerative braking (pengereman regeneratif) dengan cara menginjak rem perlahan. Teknik ini mengubah energi pengereman menjadi listrik untuk mengisi baterai. Efeknya Anda menghemat bahan bakar sekaligus mengurangi keausan kampas rem.

3. Rutin Ganti Oli Mesin Sesuai Anjuran

Meski mesin bensin mobil hybrid tidak selalu menyala, oli tetap perlu diganti tepat waktu. Oli yang kotor atau mengental bisa mengurangi efisiensi mesin saat tiba-tiba dihidupkan di tengah kemacetan.

Baca Juga: 7 Tanda Mobil Perlu Spooring dan Balancing yang Sering Diabaikan

Cek buku panduan untuk interval penggantian, umumnya setiap 10.000 km atau 6 bulan. Pilih oli berlabel low viscosity (seperti 0W-20) yang direkomendasikan pabrikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X