6. Friction Modifier
Jenis aditif ini digunakan untuk meningkatkan tingkat kelicinan film pelumas. Dengan adanya friction modifier, pelumas dapat mengurangi gesekan dan energi yang hilang akibat gesekan dalam mesin. Hal ini berdampak pada efisiensi mesin dan penggunaan bahan bakar yang lebih baik.
7. Pour Point Despressant
Aditif ini berfungsi menjaga agar pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah. Pada suhu rendah, beberapa pelumas dapat menjadi kental dan sulit mengalir dengan baik. Dengan adanya aditif pour point despressant, oli tetap dapat mengalir dengan baik pada suhu rendah dan memberikan perlindungan optimal saat mesin pertama kali dinyalakan.
8. Antifoam
Aditif ini mencegah terbentuknya busa pada pelumas. Busa yang terbentuk dapat mengurangi kemampuan pelumas dalam melumasi komponen mesin. Dengan menggunakan aditif antifoam, busa dapat dikendalikan dan menjaga performa pelumas tetap optimal.
9. Viscosity Improver
Aditif ini berfungsi menjaga viskositas oli pada suhu tinggi dan rendah. Pada suhu tinggi, beberapa pelumas dapat mengalami penurunan viskositas yang dapat mengurangi efektivitasnya. Dengan adanya aditif viscosity improver, viskositas oli tetap terjaga pada suhu tinggi dan rendah, sehingga pelumas tetap memberikan perlindungan yang baik.
Dalam memilih oli pelumas, penting untuk memperhatikan komposisi aditif yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan Anda. Setiap merek oli memiliki formulasi sendiri yang disesuaikan dengan jenis kendaraan dan konsumen yang dituju. Dengan pengetahuan tentang aditif dalam oli pelumas, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih oli yang tepat untuk menjaga mesin kendaraan Anda agar tetap berkinerja optimal dan tahan lama. Ingatlah selalu untuk mengikuti rekomendasi pabrikan kendaraan dan menjalankan jadwal pergantian oli sesuai yang ditentukan.