- Tidak perlu khawatir soal stasiun pengisian daya karena tetap bisa menggunakan bensin.
- Konsumsi BBM lebih irit dibanding mobil konvensional.
- Cocok untuk pemakaian harian di kota besar dengan lalu lintas padat.
Kekurangan:
- Biaya perawatan lebih tinggi karena menggabungkan dua sistem: bensin dan listrik.
- Tidak sepenuhnya bebas emisi, meskipun lebih ramah lingkungan dari mobil bensin biasa.
2. Mana yang Lebih Cocok untuk Pemakaian Harian di Indonesia?
Jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung, yang sudah mulai memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mobil listrik bisa jadi pilihan utama. Terlebih jika mobil lebih banyak digunakan untuk rutinitas harian dalam jarak pendek hingga menengah.
Namun, jika Anda sering bepergian jauh atau tinggal di wilayah yang belum memiliki fasilitas charging station, mobil hybrid lebih fleksibel dan aman dari risiko kehabisan daya di tengah jalan.
Baca Juga: Mau Jual Mobil Bekas Tapi Tak Mau Rugi Besar? Begini Caranya Biar Harga Tetap Tinggi
Pemilihan antara mobil listrik atau hybrid sangat bergantung pada kebutuhan, gaya hidup, dan infrastruktur di sekitar Anda. Mobil listrik lebih cocok bagi pengguna yang ingin benar-benar lepas dari bahan bakar fosil dan berkontribusi pada lingkungan bersih. Sementara mobil hybrid menawarkan efisiensi dan kenyamanan tanpa harus bergantung pada jaringan pengisian daya. Apa pun pilihannya, keduanya adalah langkah menuju masa depan transportasi yang lebih hijau. (KN)