Infrastruktur Pengisian Mobil Listrik di Indonesia, Sudah Sejauh Mana?

photo author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 22:42 WIB
Pengisian Baterai Mobil Listrik (Realitasonline/Canva)
Pengisian Baterai Mobil Listrik (Realitasonline/Canva)

Realitasonline.id - Pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat, didorong oleh kesadaran akan energi ramah lingkungan dan efisiensi biaya operasional.

Namun, keberhasilan adopsi mobil listrik juga sangat bergantung pada infrastruktur pengisian daya atau SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Lalu, sudah sejauh mana perkembangan infrastruktur ini di Indonesia?

Artikel ini membahas kondisi terkini, dukungan pemerintah, serta tantangan pengembangan SPKLU, khususnya di luar pulau Jawa.

Baca Juga: Fakta dan Mitos Seputar Mobil Listrik yang Perlu Kamu Ketahui

SPKLU di Jawa: Mulai Merata di Perkotaan dan Tol Trans Jawa
Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan infrastruktur SPKLU. Menurut data dari PLN dan Kementerian ESDM, hingga awal 2025, terdapat lebih dari 1.200 unit SPKLU tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bandung, dan kota besar lainnya.

Rest area di Tol Trans Jawa juga dilengkapi SPKLU ultra fast charging, yang memungkinkan pengguna mobil listrik untuk mengisi baterai 80% hanya dalam waktu 30 menit. Ini menjadikan perjalanan antarkota dengan mobil listrik semakin nyaman dan praktis.

Dukungan Pemerintah: Insentif dan Regulasi Dipercepat
Pemerintah terus mendorong ekosistem kendaraan listrik dengan berbagai kebijakan strategis. Mulai dari insentif pembelian mobil listrik, pengembangan SPKLU berbasis kemitraan publik-swasta (PPP), hingga Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang percepatan kendaraan listrik berbasis baterai.

Baca Juga: Daftar Mobil Listrik Terjangkau di Indonesia untuk Tahun 2025, Ini Pilihan di Bawah Rp400 Juta

PLN, sebagai operator utama SPKLU, juga menyediakan aplikasi PLN Mobile untuk menemukan lokasi charging terdekat, mempermudah pengguna EV dalam merencanakan perjalanan.

Tantangan di Luar Jawa: Infrastruktur Masih Terbatas
Sayangnya, pemerataan SPKLU di luar Jawa masih menjadi tantangan utama. Di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali, jumlah SPKLU masih sangat terbatas dan terkonsentrasi di kota besar seperti Medan, Palembang, Makassar, dan Denpasar.

Masalah utama adalah biaya pembangunan SPKLU yang tinggi, belum didukung permintaan yang cukup besar, serta infrastruktur kelistrikan daerah yang belum stabil. Namun, PLN dan pemerintah daerah mulai menjajaki kerja sama dengan BUMN dan swasta untuk memperluas jaringan.

Baca Juga: Cara Merawat Baterai Mobil Listrik agar Tetap Awet dan Aman

Infrastruktur Terus Tumbuh, Tapi Belum Merata
Secara keseluruhan, infrastruktur pengisian mobil listrik di Indonesia berkembang signifikan, terutama di Jawa. Namun, untuk menciptakan ekosistem EV yang inklusif, perlu percepatan ekspansi SPKLU di luar Jawa agar adopsi kendaraan listrik bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat. (KN

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X