Realitasonline.id - Semakin banyak masyarakat mempertimbangkan beralih dari mobil bensin ke mobil listrik. Salah satu alasan utamanya adalah biaya operasional yang diklaim lebih murah.
Tapi benarkah mobil listrik lebih hemat dalam jangka panjang? Artikel ini membahas secara lengkap perbandingan biaya operasional mobil listrik vs mobil bensin agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat.
1. Biaya Pengisian Energi
Mobil Listrik. Mobil listrik menggunakan daya listrik yang dihitung dalam kWh. Rata-rata konsumsi mobil listrik sekitar 15–20 kWh per 100 km. Jika tarif listrik rumah sekitar Rp1.500/kWh, maka biaya untuk 100 km adalah:
Baca Juga: 7 Tips Menjaga Performa Rem Mobil Tetap Optimal dan Aman
20 kWh x Rp1.500 = Rp30.000
Mobil Bensin
Rata-rata konsumsi bahan bakar mobil bensin adalah 1 liter per 10–12 km. Jika harga bensin (Pertalite) Rp10.000/liter, maka untuk menempuh 100 km dibutuhkan sekitar 8–10 liter:
10 liter x Rp10.000 = Rp100.000
Mobil listrik lebih hemat hingga 3x lipat dalam pengisian energi.
2. Biaya Perawatan Rutin
Mobil Listrik
- Tidak memerlukan penggantian oli mesin
- Komponen bergerak lebih sedikit
- Servis lebih jarang dilakukan
Mobil Bensin
- Rutin ganti oli, filter udara, dan busi
- Servis berkala lebih sering
- Komponen mesin lebih kompleks