Realitasonline.id - Saat membeli mobil, banyak orang mempertimbangkan antara mobil matic dan mobil manual, bukan hanya dari sisi kenyamanan, tetapi juga dari aspek biaya perawatan.
Memahami perbedaan biaya servis, penggantian oli, dan suku cadang pada kedua jenis transmisi sangat penting agar tidak terjadi pembengkakan biaya tak terduga di kemudian hari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap perbandingan biaya perawatan mobil matic dan manual, meliputi sparepart, oli transmisi, serta servis berkala yang umum dilakukan.
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat Pindah dari Mobil Manual ke Matic? Ini Tips Transisinya!
1. Oli Transmisi: Mobil Matic Lebih Mahal
Salah satu perbedaan mencolok antara mobil matic dan manual terletak pada jenis dan harga oli transmisinya. Mobil manual menggunakan oli transmisi manual yang harganya lebih murah dan diganti setiap 20.000–40.000 km. Sementara itu, mobil matic menggunakan oli transmisi otomatis (ATF), CVT fluid, atau DCT fluid tergantung jenis transmisinya.
Perbandingan biaya:
- Oli transmisi manual: mulai dari Rp 100.000–200.000.
- Oli transmisi matic: bisa mencapai Rp 400.000–1.000.000, tergantung merek dan volume.
Selain lebih mahal, penggantian oli matic juga harus dilakukan secara hati-hati, terutama pada transmisi CVT, agar tidak menimbulkan kerusakan.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar Mobil Manual yang Masih Dipercaya hingga Sekarang, Ini Faktanya !
2. Komponen Transmisi: Matic Lebih Kompleks dan Mahal
Transmisi matic memiliki sistem yang lebih rumit dibandingkan manual, karena mengandalkan teknologi hidrolik dan elektronik. Jika terjadi kerusakan, biaya perbaikannya bisa sangat tinggi.
Contoh perbandingan:
- Kerusakan kopling mobil manual bisa diperbaiki dengan biaya Rp 1–3 juta.