Realitasonline.id - Infrastruktur charging mobil listrik di Indonesia terus berkembang. Simak update terbaru SPKLU, jenis charger, dan kesiapan menghadapi era kendaraan listrik.
1. Perkembangan Infrastruktur Charging di Indonesia
Mobil listrik semakin populer di Indonesia, tetapi ketersediaan infrastruktur pengisian menjadi faktor kunci. Hingga awal 2025, PLN bersama berbagai pihak swasta telah membangun ratusan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang tersebar di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali. Kehadiran SPKLU ini memudahkan pengguna EV untuk mengisi daya di perjalanan.
2. Jenis Charging yang Tersedia
Di Indonesia, ada beberapa jenis pengisian daya mobil listrik:
- Slow Charging (AC) – Cocok untuk pengisian di rumah atau kantor. Waktu pengisian 6–8 jam.
- Fast Charging (DC) – Tersedia di SPKLU besar, dapat mengisi baterai hingga 80% hanya dalam 30–60 menit.
- Ultra-Fast Charging – Mulai hadir di beberapa titik premium, mengisi hingga 80% dalam 15–20 menit.
Setiap merek mobil memiliki kompatibilitas port yang berbeda, sehingga penting memastikan charger sesuai dengan kendaraan Anda.
Baca Juga: 7 Panduan Lengkap Memilih Mobil Listrik Sesuai Kebutuhan dan Budget
3. Tantangan Infrastruktur Charging
Meski berkembang pesat, ada beberapa tantangan yang dihadapi:
- Distribusi SPKLU belum merata – Sebagian besar masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali.
- Kapasitas listrik – Beberapa lokasi memerlukan peningkatan daya untuk mendukung ultra-fast charging.
- Standarisasi port – Masih ada perbedaan jenis konektor antar produsen.